Tegal, NU Online
Sedikitnya 31 pelajar dari berbagai sekolah dibawah Lingkungan Ma'arif NU Kabupaten Tegal akan mengikuti Olimpiade Sains, Ke-NU-an, dan Kompetisi Ma'arif NU (OSKANU) 2017 tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Sekretaris PCNU Kabupaten Tegal H Nurkholis Sobari meminta kontingen OSKANU Tegal bisa memberikan warna dalam kompetisi Ma'arif NU se Jateng tersebut.
"Bicara NU, Tegal masih diperhitungkan dan menjadi salah satu yang terbaik di Jawa Tengah," tandasnya saat melepas kontingen, Sabtu (16/12) siang di Gedung PCNU setempat.
H Nurkholis berharap, anggota Kontingen diharapkan bisa tampil maksimal dan membawa harum Kabupaten Tegal. "Pelajar Ma'arif jangan minder. Harus punya mental yang lebih," pesannya.
Ketua Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Maarif Nadhlatul Ulama Kabupaten Tegal H Alfatah menjelaskan, OSKANU 2017 akan berlangsung 16-17 Desember 2017 di Kampus SMA Nasima Jl Yos Sudarso Kawasan Puri Anjasmoro Semarang.
Menurut Alfatah, para pelajar terdiri siswa SD, SMP, MA/SMA/SMK akan berkompetisi dalam bidang sains dan keilmuan sesama pelajar Ma'arif NU se-Jawa Tengah.
"Kegiatan bertujuan sebagai wadah aktualisasi dan kompetisi keilmuan secara komprehensif siswa," ujarnya kepada NU Online.
Kegiatan yang mengusung tema Membangun Generasi Zaman Now yang Berkarakter Aswaja dan Berprestasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun non akademik siswa.
"OSKANU juga untuk menunjukkan eksistensi Ma'arif NU serta membentuk pelajar NU yang memiliki karakter Ahlussunah wal Jamaah," ungkapnya
Pimpinan Kontingen OSKANU PC LPMNU Kabupaten Tegal Muhdi Ghozali, menambahkan olimpiade akan memperlombakan 17 macam cabang, di antaranya Olimpade Ke-NU-an, Matematika, IPA, IPS, Fisika, Biologi, Kimia, Geografi, Ekonomi, Sosologi, LKIR, dan Majalah Dinding 3 Dimensi.
Khusus jenjang SMK jenis yang diperlombakan terdiri dari Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Otomotif, LKS Teknik Komputer Jaringan, dan LKS Akuntansi.
"Rencananya OSKANU 2017 akan dibuka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhajir Effendi," imbuhnya. (Hasan/Fathoni)