Gresik, NU Online
Kerja keras pasti membuahkan hasil maksimal. Apapun jenis pekerjaannya, ketika berikhtiar secara sungguh-sungguh, hasilnya akan sesuai harapan.
Hal tersebut tercermin dari sosok Kepala Polisi Resort (Kapolres) Gresik Jawa Timur, AKBP Wahyu Sri Bintoro yang telah dipromosikan menjadi kepala bagian pembinaan karir dan biro sumber daya manusia (Kabag Binkar RoSDM) Polda Jatim beberapa waktu lalu.
Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Gresik bersama jajaran anggota menggelar konferensi pers di kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gresik.
Kegiatan dilaksanakan untuk memberikan apresiasi kepada Kapolres Gresik yang telah berhasil mendapatkan penghargaan sebagai polisi teladan dan menjabat posisi baru.
“Kami turut bangga atas prestasi yang diraih tersebut. Untuk kesekian kalinya Gresik dipimpin polisi berprestasi,” kata H Agus Junaidi Hamsyah, Rabu (11/9).
Ketua PC GP Ansor Gresik tersebut menyampaikan bahwa posisi polisi demikian sentral untuk menggerakkan revolusi mental bagi masyarakat.
"Kami sangat mengapresiasi pencapaian Kapolres Gresik yang menjuarai polisi teladan sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik golongan pangkat perwira menengah Polda Jatim tahun anggaran 2019,” ungkapnya.
Dirinya mewakili organisasi termasuk mengikuti bagaimana akhirnya Kapolres Gresik bisa menjadi pemenang.
“Apalagi seleksinya lumayan ketat karena diikuti oleh seluruh Kapolres yang ada di Jatim, kemudian diseleksi menjadi 3 kandidat yakni Kapolres Sidoarjo, Kapolres Gresik, dan Kapolres Jember,” jelasnya.
Bagi H Agus Junaidi Hamsyah, apa yang diraih layak diparesiasi.
"Ini merupakan kesekian kalinya pencapaian Kapolres Gresik mendapat penghargaan. Kami akan selalu meningkatkan kerja sama dengan mereka yang terpilih menggantikan,” ujarnya.
Menurutnya, Ansor Gresik bersama pihak keamanan akan selalu mengawal masyarakat khususnya warga NU (nahdliyin) di Gresik.
“Sikap ini kami ambil untuk menjaga stabilitas Gresik dari para pengusik. Terlebih beberapa waktu yang lalu ada gerakan dari anggota bekas Hizbut tahrir Indonesia atau HTI yang menyelenggarakan aksi di perum Gresik Kota Baru atau GKB," imbuhnya.
Seperti diketahui, di awal bulan Muharram bekas anggota HTI membuat aksi dengan mengibarkan bendera di GKB.
“Saat ini mereka berlindung di balik bendera tauhid untuk menyamarkan gerakan. Alih-alih ingin menyebarkan ajarannya, bendera tauhid dijadikan kedok belaka,” kilahnya .
Terkait sejumlah modes yang dilakukan perongrong keamanan, Ansor mengajak semua kalangan untuk mengantisipasi.
"Hal-hal semacam itu yang selalu kami antisipasi. Kami tidak mau lagi kecolongan oleh mereka yang selalu mencari celah. Makanya kami selalu membangun komunikasi dengan pihak Polres Gresik agar sama-sama selalu waspada," kata Ashadi Iksan
Sekretaris PC GP Ansor Gresik tersebut menandaskan bahwa badan otonom di bawah NU ini berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama dengan pihak kepolisian untuk menjaga ketertiban di kawasan setempat.
Pewarta: M Jauhari Utomo
Editor: Ibnu Nawawi