Kendal, NU Online
Gerakan Pemuda Ansor Kendal, Jawa Tengah menyerahkan secara simbolis bantuan rumah layak huni kepada Suparjo (30 tahun) korban kebakaran rumah di Desa Tanjungmojo, Kecamatan Kangkung, Rabu (24/7). Penyerahan bantuan ditandai dengan diserahkan kunci rumah.
Serah terima sekaligus laporan pertanggungjawaban penggalangan bantuan dihadiri jajaran pengurus GP Ansor Kendal dari tingkat cabang hingga ranting, Forkompincam Kangkung, Pemerintah Desa dan masyarakat setempat.
Ketua Posko GP Ansor, Ahmad Mustopa menyampaikan sumbangan dari para donatur telah digunakan untuk membangunkan kembali rumah korban yang ludes terbakar dua bulan lalu.
Dikatakan, sumbangan yang terkumpul berupa uang sejumlah Rp77.752.000 dan sejumlah material bangunan. Dari dana tersebut, jumlah dana untuk pembangunan rumah beserta instalasi listrik dan air menghabiskan dana sebanyak Rp36.395.000. Sementara sisanya, imbuhnya, diserahkan kepada korban.
"Alhamdulilah, pembangunan rumah dapat mulai dilaksanakan tidak sampai sebulan setelah posko kami bentuk sehari pasca musibah kebakaran, dan hari ini rumah sudah siap ditempati," terang Mustopa yang juga menjabat sebagai Ketua Ansor Ranting Desa Tanjungmojo.
Sementara itu, korban merasa sangat bersyukur dapat kembali menempati rumahnya. Komandan Banser desa setempat ini tidak pernah mengira rumahnya yang ludes terbakar dua bulan lalu dapat dibangun kembali.
Setelah musibah kebakaran itu, yang tersisa hanya pakaian yang saat itu dikenakan oleh korban dan keluarganya, serta kaos Banser yang ditemukan masih utuh di antara puing-puing bekas kebakaran.
"Saya tak tahu harus bilang apa, hanya bisa sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah peduli baik moril maupun materiil," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Ketua PC Ansor Kendal, Muhammad Ulil Amri, berharap korban dapat kembali beraktivitas seperti sediakala. Kepada korban, orang nomor satu di Ansor Kendal ini berpesan agar tidak berkecil hati mengingat kebaikan dari orang-orang yang telah membantunya. Sebaliknya, kepada masyarakat yang hadir dia mengingatkan bahwa musibah yang dialami korban bisa terjadi pada siapa pun.
"Sahabat Suparjo adalah prototipe kita. Kebetulan saja korban adalah anggota Banser. Tapi membantu meringankan orang yang sedang terkena musibah itu menjadi kewajiban kita semua sebagai warga masyarakat," tegas Gus Ulil.
Senada, Komandan Koramil 05 Cepiring/Kangkung melalui Babinsa Serma Riyanto mengatakan semangat gotong royong dari peristiwa ini dapat dicontoh oleh masyarakat. Menurutnya, TNI dan Polri tidak hanya konsen dalam pengamanan negara dan Kamtibmas tapi juga hadir dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
"Ini wujud gotong royong dari semua lapisan masyarakat. Apapun bentuk kepedulian itu. Bukan hanya bantuan materiil, tapi menyemangati korban dalam menghadapi musibah itu juga sangat berarti," timpal Sugiyono, Kades Tanjungmojo.
Sebagaimana diberitakan, rumah milik Suparjo di Dukuh Wedari RT 02 RW 05 Desa Tanjungmojo dilalap si jago merah pada Jumat (21/6) sekira pukul 22.00 WIB. Saat itu istri dan anak korban yang tengah tertidur dibangunkan oleh tetangga yang melihat api menyembul dari kamar ibunya. Menurut olah kejadian perkara oleh Polsek setempat, api diduga berasal dari percikan arus pendek listrik.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Seluruh material rumah yang berasal dari kayu dan perabotan rumah ludes terbakar. Termasuk sepeda motor korban, dan sepeda kayuh milik anaknya juga tidak terselamatkan. Yang tersisa hanya sebagian dinding rumah yang disemen tampak menghitam bekas sengatan api. (Muhammad Sulhanudin/Kendi Setiawan)