Daerah

Ansor Peringati Harlah di Mushalla Pendiri NU Sumenep

Senin, 2 April 2018 | 05:30 WIB

Sumenep, NU Online
Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sumenep, Jawa Timur menggelar perayaan hari lahir Nahdlatul Ulama atau harlah NU di Mushallah KH Sajjad Abi' Suja', Ahad (1/4).

Kegiatan yang melibatkan seluruh pengurus PC dan Pimpinan Anak Cabang atau PAC ini dikemas dengan Ngaji Al-Qur'an bersama 99 Surat Yasin, Haul Masayikh dan Refleksi Perjuangan NU.

Ratusan kader Ansor dan juga tokoh kiai dan masyarakat hadir dari berbagai daerah untuk bersama-sama merayakan hari kelahiran NU yang rutin diadakan setiap tahun ini.

M Muhri selaku Ketua PC GP Ansor Sumenep mengatakan bahwa kegiatan harlah NU sangat penting dilaksanakan setiap tahun. Tujuannya mengingatkan kembali para kader terhadap perjuangan pendiri jamiyah, termasuk juga di Kabupaten Sumenep.

"Karena itu, harlah ke-95 NU ini sengaja ditempatkan di mushalla KH Sajjad Abi' Suja’ yang merupakan pendiri dan juga ketua NU pertama di Sumenep," terang Muhri saat memberikan sambutan.

Di hadapan semua kader, Muhri juga menyampaikan cerita perjuangan tokoh NU Sumenep. Itu juga untuk mengingatkan kader terhadap jasa ulama pendiri NU dan menggugah semangat bersama menjalankan tugas organisasi ke depan sebagai generasi penerus perjuangan para ulama.

"Melalui harlah ini, setidaknya perjuangan ulama terdahulu dan pendiri NU menjadi teladan bagi kita semua. Dimana kontribusi mereka terhadap bangsa dan agama sangatlah besar dengan ajaran islam Ahlussunnah wal Jama’ah," imbuh Muhri.

Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Sumenep, KH Panji Taufiq, sangat mengapresiasi terselenggaranya harlah oleh PC GP Ansor . Menurutnya, selama ini GP Ansor Sumenep sudah menunjukkan perannya dengan baik, sebagai salah satu banom NU.

"Saya berharap, ke depan, harlah NU ini juga diadakan di tingkat PAC dan juga ranting, hingga kampung-kampung," terang KH Panji saat memberikan pengarahan di hadapan ratusan kader Ansor.

Kiai Panji juga menegaskan bahwa NU dan semua Banom harus selalu menyatu dan bersinergi dalam menjalankan tugas dan perannya. Karena dinamika dan tantangan ke depan tentu sangat berat.

"Dinamika dan tantangan kita ke depan ini akan sangat besar, sehingga NU dan Banomnya harus selalu menyatu dan bersinergi untuk menghadapi tantangan ke depan," tandasnya. (Syukur/Ibnu Nawawi)


Terkait