Daerah

ATM Kondom Dikhawatirkan Rusak Moral Generasi Bangsa

Jumat, 6 Januari 2006 | 03:37 WIB

Banjarmasin, NU Online
Sejumlah kalangan ulama di Provinsi Kalimantan Selatan mengkhawatirkan kehadiran ATM Kondom yang berkaitan dengan kontrasepsi keluarga berencana (KB) itu akan merusak moral generasi bangsa karena bisa mendorong pergaulan seks bebas.

Oleh sebab itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalsel bersepakat menolak keberadaan ATM Kondom khususnya di provinsi yang penduduknya mayoritas beragama Islam serta agamis tersebut, ujar Imam Rawatib Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, H. Safwan Mashudi, Jum’at.

<>

Ustadz Safwan mengemukakan itu dalam kuliah subuhnya di masjid terbesar dan termegah, serta kebanggaan kaum muslim Kalsel sebagai oleh-olehnya studi banding MUI di provinsi tersebut atas ajakan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) setempat ke Jawa Timur beberapa waktu lalu.

"Dalam studi banding mengenai KB tersebut, kami telah bertemu serta tukar pendapat dengan beberapa pengurus MUI di Jawa Timur itu, seperti dari Probolinggo juga sependapat agar pemerintah dalam hal ini BKKBN tidak terburu-buru menghadirkan ATM Kondom guna peningkatan keberhasilan program KB," tuturnya.

Pasalnya bagi generasi bangsa yang masih labil dalam sikap beragama karena mungkin pemahaman dan penghayatan terhadap agama itu sendiri yang belum mantap, sehingga cenderung untuk melakukan coba-coba setiap sesuatu yang baru termasuk ATM Kondom, lanjutnya.

Sementara di Jawa Timur yang menjadi obyek studi banding tersebut, ATM Kondom hanya ada di PT Gurang Garam dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, itupun keberadaannya ditolak pula oleh kalangan ulama di provinsi itu, tambahnya.

Imam Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin itu mengaku serta dapat memaklumi, program KB tersebut bertujuan positif, yang pada hakekatnya untuk mewujudkan keluarga sakinah yaitu suatu keluarga yang aman, tenteram dan damai, serta sejahtera lahir - bathin, baik di dunia maupun alam akhirat kelak.

"Untuk mewujudkan keluarga sakinah itu, mungkin keberadaan ATM Kondom bukan satu-satunya cara, tapi masih ada cara lain yang bisa dibenarkan sesuai ajaran Islam, khususnya bagi kaum muslim yang mau melaksanakan program KB," tandasnya.

Pada kesempatan memberikan kuliah subuh di masjid raya yang dibangun dan diresmikan masa Presiden Soeharto itu, ustadz Safwan juga secara umum menguraikan berbagai peribadahan berkaitan dengan Idul Adha atau Hari Raya Qurban, yang untuk tahun 1426 Hijriyah tinggal empat hari lagi (10 Januari 2006).

Mengenai peribadahan dimaksud, diingatkan antara lain agar para jemaah yang melaksanakan Shalat Idul Adha bisa dengan sabar bertahan mendengarkan khotbah sampai akhir guna kesempurnaan ibadah tersebut, jangan buru-buru pulang.

Selain itu, pada 10 - 13 Zulhijjah kaum muslim dianjurkan memperbanyak mengucap kalimat takbir, tahlil dan tahmid. "Karenanya bagi kaum muslim yang mau melaksanakan shalat Idul Adha akan lebih baik dan banyak pahalnya manakala yang bersangkutan mengucap takbir, tahlil dan tahmid itu sejak keluar dari rumah sampai ke tempat shalat," pesannya.

"Bagi mereka yang melaksanakan ibadah qurban, berikanlah daging hewan qurban tersebut kepada mereka yang betul-betul menghajatkan yang mungkin hampir tak pernah memakan daging selama bertahun-tahun karena ketidakmapuan ekonomi. Hal itu pahalanya akan lebih besar pula, ketimbang memberikannya kepada orang yang berkemampuan," demikian Safwan.(ant/mkf)


Terkait