Bojonegoro, NU Online
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hikmah Tuban menjadi salah satu perguruan tinggi yang bercirikan pesantren. Bahkan kampus yang berada di Binangun, Singgahan, Tuban, Jawa Timur tersebut menanamkan nilai-nilai NU dengan mengajarkan mata kuliah keaswajaan pada mahasiswanya.
"Kampus ini (STAI Al-Hikmah) bercorak pesantren, termasuk ada mata kuliah keaswajaan," kata salah satu dosen STAI Al-Hikmah, Niswatin Nurul Hidayati saat prosesi yudisium di salah satu hotel di Bojonegoro, Rabu (31/7).
Dosen asal Bangilan Tuban itu menjelaskan, dalam prosesi yudisium selain mahasiswa berhijab, seluruh mahasiswa diminta mengenakan songkok hitam. Namun dalam proses belajar mengajar perkuliahan mahasiswa diwajibkan bersongkok dan memakai jas almamater.
"Kalau hari biasa tidak mengenakan (songkok dan beralmamater) akan ditegur untuk memakai dan mereka akan mengambil di pondok, karena mayoritas tinggal di pondok. Jika ujian, mahasiswa akan disanksi," terang dosen Bahasa Inggris.
Bu Niswatin panggilannya juga menuturkan, selain muatan lokal keaswajaan, materi lainnya seperti pada kampus umumnya termasuk usul fiqih dan lain-lain. Tetapi di lingkungan kampus sesuai syariat karena ada materi di lingkup pondok tersebut.
"Mahasiswa juga banyak menjuarai lomba-lomba keagamaan seperti Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ), pidato, kaligrafi, dan yang lainnya di Tuban. Sehingga ada yang dikirim ketingkat provinsi," tutur dosen lulusan magister Bahasa Inggris Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta itu.
Ditambahkan Bu Niswatin yang juga ketua panitia yudisium ke-5, ada 138 mahasiswa-mahasiswi yang ikut yudisium. Mereka terbagi menjadi empat program studi (Prodi), yakni 6 mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), 100 mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam (MPI), 18 mahasiswa Hukum Keluarga Islam (HKI) dan sisanya 14 mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah (ES).
Pascaprosesi yudisium ini, seluruh mahasiswa dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar sesuai prodi masing-masing. Setelah itu kampus menjadwalkan tanggal 29 Agustus 2019 nanti dilakukan prosesi wisuda di kampus setempat.
"Sejak berdiri tahun 2010, banyak mahasiswa selain Tuban dan Bojonegoro juga ada yang dari Kalimantan, Madura, Sulawesi, dan Jakarta yang mayoritas NU sekaligus menetap di pondok pesantren," pungkas dosen yang sudah membuat 25 karya buku.
Seperti diketahui kampus STAI Al-Hikmah bernaung di yayasan yang menaungi mulai jenjang RA, MI, MTs, MA dan STAI. Sehingga sudah banyak lulusan yang mengabdi di masyarakat, termasuk bekerja di pemerintahan. (M Yazid/Muiz)