Surabaya, NU Online
Hingga saat ini, seluruh aspek kehidupan masyakarat masih terkungkung dengan pandemi Corona. Nyaris tidak ada sektor kehidupan mana pun yang tidak terimbas oleh Covid-19. Karenanya perlu kerja nyata dengan memanfaatkan teknologi agar suasana kembali normal.
Ikhtiar itu juga yang dilakukan Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Timur. Lewat rapat koordinasi relawan NU dalam jaringan (daring), maka diputuskan fokus pada pemberian kontribusi relawan dalam membantu penanganan pandemi Covid-19 melalui aplikasi ‘inaRisk’.
Diskusi Daring yang berlangsung Jumat (21/8) malam tersebut turut mengundang Kasubdit Pemberdayaan Sumber Daya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pangarso Suryotomo. Juga sejumlah relawan yang ada di kabupaten dan kota di Jatim.
Dalam sambutanya, Pangarso Suryotomo mengapresiasi kegiatan yang dilakukan PW LPBINU Jatim. Dengan demikian ada kesadaran kolektif untuk menjadikan provinsi ini terbebas dari Corona, apalagi memang perkembangannya cukup besar dan mengkhawatirkan.
“Saya berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan oleh LPBI di wilayah provinsi lain, dan kami dari BNPB siap untuk memfasilitasi,” kata pria yang akrab disapa Pak Papang tersebut.
Papang menambahkan, BNBP sebagai unsur pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 mengharap peran serta masyarakat. Mereka bisa seperti relawan NU terutama di Jatim yang merupakan salah satu wilayah dengan kasus pasien tertular Corona terbanyak.
“Semua unsur harus terlibat dalam percepatan penanganan ini. Mari kita bersama-sama hijaukan Jatim,” ajaknya.
Dalam sesi pelatihan aplikasi inaRisk, PW LPBINU Jatim mengundang tenaga ahli BNPB, Ridwan Yunus yang sekaligus programer dari aplikasi tersebut. Selain itu acara ini juga dihadiri Ketua Pengurus Pusat LPBINU, Ali Yusuf.
Para relawan yang hadir dalam acara ini terlihat antusias mengikuti pemaparan. Sebagian dari mereka membentuk kelompok kecil untuk mengikuti pelatihan via daring ini yang difasilitasi dan dikoordinir oleh Pengurus Cabang LPBINU di masing-masing kabupaten maupun kota.
Sementara itu Ketua PW LPBINU Jawa Timur, Syaiful Amin menyampaikan terima kasih kepada BNPB yang telah memfasilitasi pelatihan daring ini.
Amin juga mengimbau kepada seluruh PC LPBINU di Jatim untuk terus aktif berkontribusi dalam upaya penanganan Covid-19 ini. Bahwa peran serta yang telah dilakukan relawan NU selama ini bisa didukung dengan pemanfaatan teknologi salah satunya melalui aplikasi inaRisk.
“Upaya percepatan ini membutuhkan data akurat dan real time sehingga penanganannya bisa lebih tepat sasaran,” ujar Amin.
Sebagai tindak lanjut kegiatan ini, Amin menjelaskan akan mengagendakan TOT atau Training of Trainer untuk relawan di tingkat cabang agar dapat memfasilitasi relawan NU lain di tingkatan anak cabang atau kecamatan bahkan ranting yakni desa. “Pemanfaatan teknologi seperti ini harus lebih membumi di teman-teman relawan,” tegasnya.
Amin mengimbau aplikasi segera diunduh dan dimaksimalkan penggunaannya oleh para relawan NU. Hal tersebut penting, mengingat data yang ada dapat menjadi acuan bagi penanganan agar Jatim segara menjadi zona hijau.
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Syamsul Arifin