Daerah

Buka Prodi Baru, STIENU Gandeng Universiti Selangor

Ahad, 21 April 2013 | 06:06 WIB

Jepara, NU Online
Pada tahun akademik 2013/2014 Sekolah Tinggi Ekonomi Nahdlatul Ulama (STIENU) Jepara membuka program studi baru Ekonomi Islam konsentrasi Perbankan Syariah, dengan menggandeng Universiti Selangor (Unisel) Malaysia.<>

Di sela Seminar Nasional “Islamic Finance Practices” yang dilaksanakan di aula lantai 3 STIENU, Jalan Taman Siswa (Pekeng), Tahunan, Sabtu (20/4) lalu kerjasama ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara STIENU dengan Unisel. 

Dalam penandatangan MoU pihak STIENU diwakili ketua Setiyono, Unisel diwakili Prof. Madya Dr. Mohd Fuad Mohd Salleh. Sebelumnya, akhir Maret kemarin pihak STIENU juga melaksanakan Letter of Intent (LoL) di Unisel.

Ketua STIENU, Setiyono dalam sambutannya mengatakan melalui kerjasama tersebut pihaknya ingin membumkan ekonomi Islam di Jepara. STIENU lanjutnya telah melaksanakan sosialisasi, pendampingan, seminar, kunjungan kemudian ditindaklanjuti dengan kerjasama. 

“Alhamdulillah kami (saya bersama H Ali Irfan Muhtar, red) diterima dengan baik saat Letter of Intent (LoL),” terangnya. 

Tujuan kerjasama, lanjutnya dalam rangka tukar-menukar mahasiswa, dosen, riset, pembuatan jurnal internasional dan workshop. “Kami mohon doa restunya agar kerjasama 2 Bangsa Indonesia-Malaysia (Jepara-Selangor, red) berjalan lancer sehingga memudahkan juga dosen-dosen kami yang hendak melanjutkan program studi S3 disana,” tambah Setiyono. 

Kerjasama juga berkenaan menyambut perubahan Perguruan Tinggi (PT) di lingkungan Yayasan perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (Yaptinu): INISNU, STIENU, STTDNU menjadi UNISNU. Disamping itu, upaya menjalin persaudaraan antara Indonesia-Malaysia. 

H Ali Irfan Muhtar selaku ketua Yaptinu menyatakan system keuangan Islam merupakan applied science, pengetahuan terapan.  Mantan wakil Bupati Jepara itu menyebut system tersebut sudah tampak para era kenabian yakni dengan mengedepankan kepercayaan dan kejujuran. Apalagi Islam datang ke Asia melalui Saudagar juga demikian, karenanya ia mengungkapkan ekonomi Islam sebagai tantangan ahli ekonomi harus dibuktikan karena menggunakan konsep yang jelas. 

Bupati Jepara, H Ahmad Marzuqi yang turut hadir mengungkapkan kemajuan dari Yaptinu, utamanya Stienu yang menjalin komunikasi dengan Unisel. “Hal ini menunjukkan kerukunan antar kedua Negara yakni Indonesia dan Malaysia,” ungkapnya.

Setiyono juga meminta kepada hadirin, prodi baru di kampusnya itu disebar luaskan kepada khalayak sehingga upaya untuk menyiapkan sumber daya manusia yang handal dalam perbankan syariah terwujud. 

Dalam kesempatan itu, Prof Fuad menyampaikan seminar dengan materi Bank Islam Tidak Islamik? Pelaksanaan Perbankan dan Kewangan Islam di Malaysia yang dimoderatori Tengku Riza. 



Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Syaiful Mustaqim  


Terkait