Blitar, NU Online
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Blitar atau MTsN Kunir Blitar, Jawa Timur termasuk madrasah unggul. Karena di madrasah itu dulu terdapat program akselerasi bagi siswa yang mampu secara akademis. Dalam program tersebut, siswa bisa menempuh pendidikan hanya dua tahun. Saat ini, program akselerasi diganti dengan sistem SKS yang mana siswa juga bisa lulus dalam dua tahun.
Segala prestasi tersebut mendapat apresiasi dari Bupati Blitar, H Rijanto. Menurutnya, banyak hal yang layak diacungi jempol dari kelebihan yang dimiliki madrasah dimaksud.
"Mutunya memang sudah tidak asing lagi, dan kita tahu persis. Kemudian untuk Adiwiyata, kita tahu lingkungannya semakin asri, semakin bagus dan nampak kesehatan lingkungannya," katanya, Selasa (8/10).
Bupati Blitar, H Rijanto saat menghadiri hari lahir ke-50 MTsN Negeri 1 Blitar, di Desa Kunir, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar.
Pada kesempatan itu bupati menjadi pembina upacara harlah madrasah sekaligus untuk meluncurkan bahwa MTs yang diinisiasi oleh KH Thohir Wijaya ini menjadi sekolah Adiwiyata, sekolah literasi dan sekolah ramah anak.
"Ini sangat sinkron dengan program pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten," ungkap bupati.
Dalam bidang sekolah literasi, bupati mendorong siswa untuk senang membaca dan gemar mengunjungi perpustakaan. Karena bagaimanapun menurutnya, ilmu sangat bermanfaat untuk bekal masa depan siswa.
"Saya sebagai kepala daerah sangat bangga karena setiap tahun sekolah yang menjadi Adiwiyata selalu ada peningkatan. yang semula Adiwiyata nasional sudah meningkat mandiri. Dan hal ini justru paling banyak di madrasah," jelasnya
Menurut bupati, di Kabupaten Blitar terdapat beberapa madrasah yang telah menjadi sekolah Adiwiyata di antaranya Madrasah Tsanawiyah Jabung, Madrasah Ibtidaiyah Tegal Asri dan Madrasah Ibtidaiyah Ngaringan.
Madrasah-madrasah itu yang mempelopori mendapatkan Adiwiyata mandiri, kemudian disusul oleh SMP Negeri Dua Wlingi dan SMP Satu Kanigoro.
"Semoga yang lain menyusul. Karena kalau masuk kategori Adiwiyata, sekolah akan asri dan ini menjadi wahana pendidikan karakter bagi anak-anak kita ke depannya," pinta bupati.
Pewarta: Imam Kusnin Ahmad
Editor: Ibnu Nawawi