Selain studi banding, LAZISNU Garut juga turut mengikuti kegiatan penyaluran air bersih untuk warga terdampak kekeringan (Foto: LAZISNU Cilacap)
Cilacap, NU Online
Hari sudah sore saat serombongan pria beratribut LAZISNU memasuki Gedung Pusdiklat Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap. Tampak di antara mereka Ketua LAZISNU H Wasbah Samudra beserta Direktur NU Care-LAZISNU Cilacap, Ahmad Fauzi. Sementara beberapa yang lain tampak asing. Rupanya mereka adalah tamu jauh dari Kota Dodol di Tanah Pasundan, LAZISNU Kabupaten Garut yang datang untuk belajar tentang tentang regulasi Koin NU.
Tak lama kemudian Sekretaris PCNU Cilacap H Munawar datang menyusul. Mereka pun duduk bersama mengelilingi meja dan berbincang hangat. Terhitung rombongan dari LAZISNU Garut berjumlah 6 orang dipimpin oleh Ketua LAZISNU Garut Ramlan Gumilar dengan membawa 6 orang yang terdiri dari bendara Dedi Arijanto, direktur ekseskutif Ali Yusman, Bidang Pentasarufan Abdullah Hasim, dan sopir ambulan Yogi Saputra
Hari itu, Kamis 31 Agustus adalah hari keempat LAZISNU Kabupaten Garut berada di Cilacap sejak kedatangan mereka pada Senin malam (28/8/2023) lalu. Selama itu pula mereka magang dan mengamati secara langsung cara kerja LAZISNU Cilacap hingga sukses menggalang donasi hingga miliaran rupiah.
Hari itu adalah terakhir di Cilacap, maka pertemuan di Gedung PCNU bertujuan untuk evaluasi sekaligus pamit sebelum bertolak pulang ke Garut. Mereka pun diberi arahan agar mantap melangkah untuk memperbaiki LAZISNU Garut.
“Jangan terus menerus berbicara tentang tantangan dan hambatan. Tidak akan ada selesainya,” kata H Munawar.
Sementara itu, Ketua NU Care-LAZISNU Cilacap berpesan agar LAZISNU Garut fokus pada satu program saja dulu yaitu Koin NU. Ia juga berpesan dalam awal melangkah jangan langsung menggarap semua kecamatan, mengingat di Garut ada 42 kecamatan.
“Ambil 4 kecamatan saja dulu sebagai pilot project. Fokus tangani mereka. Nanti kalau sudah berhasil kecamatan lain akan tergerak sendiri untuk meniru,” kata Wasbah.
Sebelum pamit pulang ke Garut, Ramlan mengatakan sesampainya di sana akan melakukan konsolidasi dengan jajaran PCNU Garut. Selanjutnya ia dan timnya secepatnya membentuk UPZIS di 4 Kecamatan terpilih untuk pilot project.
Berawal dari PD PKPNU
Ketua LAZISNU Garut Ramlan Gumilar mengaku bahwa cerita sukses NU Care-LAZISNU Cilacap sebenarnya sudah lama santer didengar. Akan tetapi keinginan kuat untuk datang langsung belajar baru hadir sejak PCNU Garut menggelar Pendidkan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD PKPNU) pada bulan Juni 2023 kemarin.
“Pada PD PKPNU tersebut kan ada materi kemandirian ekonomi, kebetulan yang mengisi adalah instruktur nasional H Munawar, dan beliau juga sekretaris PCNU Cilacap. Makanya paham betul dan berkali-kali menyebut LAZISNU Cilacap.
Ramlan mengaku awalnya tak percaya bila donasi berjumlah milyaran rupiah yang berhasil digalang oleh LAZISNU hanya bersumber dari Koin NU.
“Kalau di Jawa Barat ada Kabupaten Indramayu juga penggalangan donasinya milyaran rupiah, tapi sumbernya macam-macam. Ada yang dari zakat mal, ada yang dari program qurban, dan lain-lain. Nah Cilacap hanya dari Koin NU. Ini benar-benar luar biasa,”ungkap Ramlan.
Aktivitas selama di Cilacap
Ketua LAZISNU Garut Ramlan Gumilar sebagai pemimpin rombongan mengaku puas dengan banyaknya ilmu dan pengalaman baru yang mereka dapatkan selama di Cilacap. Ia juga mengatakan akan secepatnya melakukan konsolidasi dengan para pengurus PCNU Garut agar bisa secepatnya mengaplikasikan ilmu yang didapat.
Saat ditanya apa saja yang sudah dilakukan selama di Cilacap, Ramlan mengaku bahwa dirinya bersama teman-teman magang di LAZISNU.
“Kami di Cilacap ini bukan studi banding melainkan magang. Jadi kami memasuki semua bagian-bagian program di NU Care-LAZISNU Cilacap. Kami berdiskusi, mengamati, bahkan ikut jalan dengan tim LAZISNU Cilacap dalam kegiatan-kegiatan mereka di luar kantor,” jelas Ramlan,” kata Ramlan.
Aksi magang LAZISNU Kabupaten Garut dimulai dengan pendalaman manajemen LAZISNU, penghimpunan, dinamika, hingga pentasarufan.
“Jadi dari pertama kami diterima di Kantor LAZISNU Cilacap, kami sudah belajar banyak dari presentasi yang disampaikan Ketua LAZISNU beliau H. Wasbah Samudra, juga Kang Fauzi, Direktur LAZISNU. Kami juga mengamati langsung kinerja teman-teman direksi di Kantor LAZISNU Cilacap,” kata Ramlan.
Banyak dinamika
Dari pengalaman mereka magang selama empat hari di LAZISNU Cilacap, Ramlan dan teman-teman mengaku banyak dinamika ditemui.
“Ternyata apa yang dilakukan LAZISNU Cilacap bukan tanpa hambatan. Banyak dinamika di lapangan. Tidak semua UPZIS bisa melaksanakan SOP dengan baik. Dan ini adalah tantangan,” tukas Bendahara LAZISNU Garut Dedi Arijanto.
Dedi melihat bagaimana proses penghitungan Koin Gocap. Mereka juga melihat secara langsung LAZISNU Cilacap turun dan menangani UPZIS yang bermasalah. Menurutnya ini jadi gambaran bagai LAZISNU Garut saat nanti menerapkan regulasi LAZISNU Cilacap di Garut nanti.
“Awalnya kami merasa ragu apakah bisa diterapkan. Sepertinya kok berat. Tapi setelah mendengarkan paparan-paparan dari Pak Wasbah, kang Fauzi, kemudian pak Sholihudin (Fundraising LAZISNU Cilacap) kami merasa mantap. Insyaallah bisa,” ujarnya.
Ikut pentasrufan air bersih
Tak kalah menarik dari pengalaman mereka adalah saat ikut pentasarufan air bersih. Seperti diketahui saat ini sebagian wilayah di Kabupaten Cilacap tengah dilanda bencana kekeringan. Sebagai bentuk kepedulian, NU Care- LAZISNU Cilacap secara massif menyalurkan bantuan air bersih untuk warga terdampak.
Bidang Pentasarufan LAZISNU Garut, Abdullah Hasim, merasa senang bisa terlibat langsung pada kegiatan tersebut.
“Seru,” katanya. “Di sini kami mendapatkan pandangan bagaimana LAZISNU harus jeli melihat peluang kehadiran di tengah masyarakat yang membutuhkan. Ini penting untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap LAZISNU,” sambung Abdullah Hasim.
Sayang perbincangan hangat harus berakhir ketika pada akhirnya tim LAZISNU Kabupaten Garut berpamitan. Mereka pun bertolak pulang ke Kabupaten Garut saat malam semakin merangkak.