Pringsewu, NU Online
Aroma kekompakan sangat terasa di Aula Muslimat Nahdlatul Ulama Pringsewu Timur, Lampung. Pagi itu, puluhan anggota Muslimat NU berkumpul untuk menggelar Konferensi Pimpinan Anak Cabang Muslimat NU Kecamatan Pringsewu, Ahad (9/8).
Tak ada satupun pengurus yang hadir tidak mengenakan seragam Muslimat NU. Mulai dari yang senior sampai junior terlihat kompak menyiapkan dan mengatur acara agar pembukaan berjalan dengan lancar.
"Pak, monggo (silakan) tangannya pakai hand sanitizer," kata salah seorang panitia yang sudah menunggu di gerbang masuk sambil menyemprotkan cairan pembersih tangan kepada setiap peserta dan tamu undangan.
Masa kenormalan baru disikapi oleh para ibu-ibu Muslimat NU dengan mengingatkan semua yang hadir agar mematuhi protokol kesehatan selama kegiatan.
Semua kebutuhan sarana dan prasarana acara sudah tersedia di tempat tersebut. Hidangan kue, minum, makan, sampai dengan buku tamu dan tisu, yang terkadang sering terlupakan, sudah siap sedia.
"Memang, kekompakan terus kita jalin dalam menjalankan organisasi. Kita ingin mewariskan pengelolaan organisasi yang baik bagi pengurus dan anggota Muslimat. Kalau kuantitas Muslimat sudah pasti banyak. Sekarang fokus pada kualitasnya," kata Hj Ani Fitriani, Ketua PC Muslimat NU Pringsewu yang hadir pada acara itu.
Tingkatkan kapasitas
Ia sering mengingatkan kepada para pengurus dan anggota Muslimat NU untuk selalu meningkatkan kapasitas dan kualitas diri. Dengan ini, maka keberadaan Muslimat di tengah-tengah masyarakat akan memberi manfaat.
"Khairunnas anfauhum linnas. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain". Hadits Nabi Muhammad SAW inilah yang terus diingatkannya kepada para pengurus dan anggota.
"Setiap anggota Muslimat harus bisa mimpin yasinan dan tahlilan. Harus bisa memberi contoh bagi ibu-ibu di lingkungannya masing-masing. Muslimat harus memiliki kualitas lebih dari ibu-ibu yang tidak ikut Muslimat," tegasnya pada konferensi yang dihadiri 15 Ranting Muslimat di kecamatan tersebut.
Di sela kesibukan rumah tangga yang tidak ada habis-habisnya, Muslimat NU Pringsewu terus melakukan peningkatan kualitas. Pembinaan karakter juga terus dilakukan agar sosok ibu Muslimat berwibawa dan patut diteladani.
Walau usia sudah beranjak tua, mereka juga memiliki program Tahfidzul Qur’an untuk ibu-ibu yang dilakukan secara berkelompok.
"Insyaallah, pada Harlah Muslimat tahun 2021 mendatang, kita akan mewisuda 1.000 Muslimat yang sudah hafal juz 30 melalui program ini," papar Bunda Ani, sapaan karibnya.
Cinta berorganisasi
Bunda Ani bersama rekan-rekannya tidak pernah merasa lelah untuk berkhidmah di Muslimat. Menurut dia, resep tidak lelah berorganisasi adalah cinta. "Jamunya senang. Kalau senang, maka tidak capek," ungkapnya.
"Siapa yang banyak beramal akan punya banyak bekal saat berpulang. Kita berkhidmah untuk mengumpulkan bekal dan saatnya nanti kembali tidak akan sengsara. Semua untuk mencari ridha Allah Swt dan kejayaan Nahdlatul Ulama," tegasnya.
Muslimat memang luar biasa. Setiap momen acara pengajian dan sebagainya, kehadiran mereka selalu mendominasi. Di tengah kewajiban mengurus anak dan rumah tangga, mereka senantiasa bisa membagi waktu dengan sempurna.
"Muslimat memiliki potensi besar untuk diberdayakan bagi kemaslahatan umat. Dimulai dari keluarga, mereka memiliki peran vital terbentuknya masyarakat yang baik," kata Ketua Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Pringsewu pada kesempatan tersebut.
"Muslimat memang luar biasa. Di balik kelembutannya, tersimpan kekuatan dahsyat," pungkasnya.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Musthofa Asrori