Daerah

Empat Kecamatan di Tapanuli Tengah Masih Terisolasi, Banser Salurkan Bantuan dari Rumah ke Rumah

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:00 WIB

Empat Kecamatan di Tapanuli Tengah Masih Terisolasi, Banser Salurkan Bantuan dari Rumah ke Rumah

Banjir bandang di Kelurahan Pasar Batu Gerigis, Kecamatan Barus. Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. (Foto: dok Ansor Tapteng)

Tapanuli Tengah, NU Online

Sebanyak empat kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah masih terisolasi pascabanjir bandang dan longsor. Di tengah keterbatasan akses tersebut, relawan Banser dan GP Ansor bergerak menyalurkan bantuan secara langsung dari rumah ke rumah serta ke lokasi pengungsian warga terdampak.


Ketua GP Ansor Tapanuli Tengah, Deni Sanjaya, mengatakan hingga Rabu (17/12/2025), relawan telah menyalurkan sekitar 750 paket sembako ke sejumlah kecamatan terdampak, antara lain Barus, Sorkam Barat, Sorkam, Pandan, Tukka, Badiri, Pinangsori, Sibabangun, dan Parjalihotan Baru.


“Dari sembilan kecamatan yang terdampak, masih ada empat kecamatan yang desanya terisolasi. Karena itu, kami memutuskan untuk mengantarkan bantuan langsung ke rumah warga dan ke tempat pengungsian,” ujar Deni kepada NU Online.


Ia menjelaskan, proses distribusi bantuan menghadapi tantangan berat karena curah hujan masih cukup tinggi dan kondisi medan yang sulit. Relawan pun harus menempuh jalur darat dan laut untuk menjangkau wilayah-wilayah yang belum bisa diakses kendaraan.


“Kami membagi tim menjadi dua. Sebagian melalui jalur darat, sebagian lagi lewat jalur laut menggunakan perahu karet. Rata-rata setiap tim berjumlah sekitar 15 orang. Jika digabung dengan BKO Banser dari Sumatra Selatan, total relawan mencapai 35 orang,” jelasnya.


Berdasarkan data banjir bandang dan longsor di Tapanuli Tengah per 16 Desember 2025 pukul 08.00 WIB, korban jiwa dan dampak bencana tersebar di sejumlah kecamatan. Di Kecamatan Pandan tercatat 25 orang meninggal dunia, dua orang luka-luka, dan satu orang masih hilang. Kecamatan Tukka mencatat 32 orang meninggal dunia, enam orang luka-luka, dan 20 orang masih dalam pencarian.


Di Kecamatan Badiri, korban meninggal dunia tercatat 10 orang dan tiga orang masih hilang. Kecamatan Sarudik mencatat empat orang meninggal dunia, sementara Kecamatan Tapian Nauli sembilan orang meninggal dunia dan dua orang hilang. Di Kecamatan Pinangsori, enam orang meninggal dunia.


Selanjutnya, Kecamatan Sibabangun mencatat empat orang meninggal dunia, 13 orang luka-luka, dan sembilan orang masih hilang. Kecamatan Sosorgadong mencatat satu korban meninggal dunia, Kecamatan Sorkam dua orang meninggal dunia, serta Kecamatan Barus Utara dua orang meninggal dunia dan dua orang masih dalam pencarian.


Di Kecamatan Lumut tercatat tujuh orang meninggal dunia dan enam orang masih hilang. Kecamatan Sitahuis mencatat 25 orang meninggal dunia dan empat orang masih hilang, sementara di Kecamatan Sorkam Barat terdapat satu korban luka-luka.


Secara keseluruhan, jumlah warga terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Tapanuli Tengah mencapai 296.453 jiwa. Relawan Banser dan Ansor terus berupaya menyalurkan bantuan sesuai kemampuan sambil berharap dukungan dan percepatan penanganan dari pemerintah agar akses ke wilayah terisolasi segera pulih.


============

Para dermawan bisa donasi lewat NU Online Super App dengan mengklik banner "Darurat Bencana" yang ada di halaman Beranda atau via web filantropi di tautan berikut: filantropi.nu.or.id.