Magelang, NU Online
Radio Fast FM Magelang milik Pengasuh Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah Gus Yusuf Chudlori meraih 3 anugerah penyiaran KPID Provinsi Jawa Tengah pada Sabtu (22/06) di Central Garden Lorin Solo Hotel, Karanganyar.
3 Anugerah penyiaran tersebut berupa nominasi Lembaga Penyiaran Bidang Kelembagaan Radio Swasta Terbaik, nominasi Program feature Terbaik, dan nominasi Program Talkshow Terbaik.
"Tentunya kami sangat bersyukur dengan penghargaan ini. Perjalanan Fast FM masih tergolong muda di dunia broadcast radio," kata Station Manager Fast FM, Emilia kepada NU Online, Senin (24/6).
Dikatakan, sebagai pendatang baru dalam dunia broadcast, Radio Fast FM menyadari penuh tantangan yang dihadapi termasuk merebut hati pendengar dengan mencoba menyajikan program siaran yang membumi. "Penghargaan ini sekaligus menjadi motivasi dan penyemangat bagi kami ke depan dalam mengelola Radio," lanjutnya.
Emilia berharap, ke depan dari segi Progam Fast FM bisa lebih diterima dan disukai masyarakat luas karena kemanfaatannya, serta mampu menguntungkan dari segi financial dan bisnisnya.
Dijelaskan, Radio Fast FM 90.1 MHz Magelang didirikan di bawah manjemen PT Radio Fastabiq yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan mayarakat akan hiburan dan informasi yang belum terakomodir oleh radio-radio yang sudah ada, baik radio swasta maupun radio pemerintah di kota Magelang.
"Radio Fast FM Magelang hadir di tengah-tengah masyarakat dengan tujuan untuk memberikan hiburan dan informasi dalam koridor kecerdasan dan keagamaan serta edukasi yang membangun mental spiritual, dengan motto atau tag line Smart,Care, and Religius," jelasnya.
Dikatakan, di tengah arus informasi dan berbagai pengelola jasa informasi publik yang bebas, Fast FM hadir memberi alternatif informasi dan hiburan bernuansa keagamaan.
"Fast FM memposisikan diri sebagai media alternatif bagi masyarakat di wilayah eks Karesidenan Kedu," tuturnya.
Kelahiran Fast FM tahun 2003 lanjutnya, bersamaan dengan kegelisahan masyarakat, khususnya warga pedesaan akan adanya hiburan radio yang berbeda dengan yang berkembang selama ini. Sebab dunia pop yang mewarnai radio-radio milik pemerintah maupun swasta pascareformasi justru terasa kurang di hati masyarakat.
"Hiburan-hiburan yang semata duniawi ternyata tidak memberikan kepuasan batin masyarakat. Maka, ketika masyarakat merasa kurang, Fast FM hadir untuk memberikan kesempurnaan atas keinginan mereka dengan tujuan utama demi mencerdaskan masyarakat dengan sentuhan duniawi-ukhrowi," paparnya.
Turut hadir dalam acara penganugerahan, Wakil Gubernur Jateng H Taj Yasin Maimoen, Kadinas Kominfo Jateng Dadang Somantri, Kepala dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Jateng, Kepala Badan Kesbangpol, Polda, Kodam Jateng, Sekda kota semarang, serta beberapa perwakilan bupati dan pimpinan lembaga penyiaran se-Jawa Tengah. (Muiz)