Pelatihan imam masjid se-Kabupaten Poso di Gedung PGRI, Jalan Pulau Kalimantan, Poso, Sabtu (10/10. (Foto: Istimewa)
Poso, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah mengadakan pelatihan imam masjid, Sabtu (10/10). Pelatihan diikuti para imam masjid se-Kabupaten Poso bertempat di Gedung PGRI, Jalan Pulau Kalimantan.
Ketua PCNU Poso, Sutami Idris mengatakan, pelatihan para imam masjid adalah rangkaian dari pelantikan pengurus MWCNU se-Kabupaten Poso yang direncanakan dilaksanakan Ahad (11/10). Ia menyebutkan ada sembilan MWCNU yang akan dilantik di Alun-alun Lapangan Sintuwu Maroso.
"Kegiatan ini juga merupakan kebutuhan Nahdliyin yang sudah diprogramkan. Juga sudah mendapat rekomendasi dari tim gugus kesehatan Covid-19," katanya.
Pihaknya menegaskan bahwa NU Kabupaten Poso tidak akan melibatkan diri dalam politik praktis dalam Pilkada Kabupaten Poso. NU Poso tidak mendukung satu pun calon yang berkontestasi dalam Pilkada Poso.
"NU bukan partai politik. Sejumlah rangkaian kegiatan sudah kami programkan yakni daurah Aswaja di beberapa masjid, dan pelatihan imam masjid seperti hari ini," lanjutnya.
Dia juga berharap, warga NU di Kabupaten Poso tidak malu-malu mengakui dirinya seorang Nahdliyin. Sebagai warga NU wajib mengamalkan amaliah-amaliah NU.
Sementara itu pada Jumat (8/10) kemarin, PCNU Kabupaten Poso melanjutkan Daurah Aswaja kedua kali di Masjid Besar Annur Kelurahan Bonesompe, Kecamatan Poso Kota Utara. Sebelumnya Daurah Aswaja dilaksanakan di Masjid Nur Yaqin Kelurahan Tegal Rejo.
"Dalam acara kali ini kajian diisi oleh kiai muda NU sekaligus pakar dialog firqah KH Idrus Ramli, pimpinan Pesantren Al Hujjah Jember Jawa Timur. Beliau diundang langsung PCNU Poso dalam acara pelatihan imam-imam masjid se-Kabupaten Poso dirangkaikan dengan pelantikan pengurus MWCNU se-Poso pada Ahad nanti," imbuh Sutami Idris.
Selain KH Idrus Ramli yang merupakan Dewan Pakar Aswaja, didatangkan pula KH Maruf Khozin, Ketua Aswaja Center Jatim.
Daurah Aswaja ini sebagai momentum dalam mengkaji ilmu Ahlusunnah wal Jamaah secara baik dan benar. Tujuannya agar tidak ada lagi perselisihan dan pertentangan di antara umat Islam di Kabupaten Poso dalam bidang tauhid. "Sehingga tidak ada yang saling sesat menyesatkan satu sama lain dan saling mengklaim kebenaran dalam ajaran Islam," tegasnya.
Editor: Kendi Setiawan