Gus Miftah Kagumi Artefak Darah Bekam Nabi Muhammad di Festival Ramadhan NU Sleman
Ahad, 24 April 2022 | 11:30 WIB
Artefak darah bekam Nabi Muhammad saw pada Pameran Artefak Barang Peninggalan Kanjeng Nabi Muhammad Saw dan Sahabat di Exhibition Hall Ground Floor Sleman City Hall (Foto: Joko Susanto)
Sleman, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah mengunjungi Pameran Artefak Barang Peninggalan Kanjeng Nabi Muhammad Saw dan Sahabat di Exhibition Hall Ground Floor Sleman City Hall, Sabtu (23/4/2022) sore.
Dari berbagai artefak yang dilihat-lihat oleh Gus Miftah, salah satu yang membuat dirinya merasa kagum adalah artefak berupa darah bekam Nabi Muhammad saw.
"Terus terang, dari sekian barang peninggalan Nabi Muhammad saw yang ada di sini, yang paling saya kagumi adalah darah bekam beliau. Kalau rambut dan pedang saya sudah pernah melihatnya. Dengan barang peninggalan beliau yang lain, saya juga kagum," kata Gus Miftah.
Gus Miftah pun menceritakan pada suatu masa ketika Nabi Muhammad saw selesai berperang dan mengeluarkan darah, bau darah yang menetes dari tubuh Nabi Muhammad sangat wangi. Hal ini menandakan begitu mulianya Kanjeng Nabi Muhammad saw.
"Anak-anak tidak hanya sekadar dikenalkan tentang cerita kehidupan Nabi saja, tetapi juga perlu dikenalkan dengan benda-benda peninggalan Nabi Muhammad saw. Tujuannya agar anak-anak semakin cinta dan kagum dengan Baginda Nabi Muhammad saw," pintanya.
Gus Miftah menyakini bahwa mengenal benda-benda peninggalan Baginda Nabi Muhammad saw akan mendapatkan keberkahan. Karena itu, ia mengajak kepada para guru, santri, pelajar, dan orang tua agar mengajak anak-anak mereka untuk melihat pameran artefak barang peninggalan Baginda Nabi Muhammad Saw dan Sahabat.
"Saya berpesan kepda semuanya, mari kita kenali barang peninggalan Baginda Nabi Muhammad SAW agar semakin cinta kepada Baginda Nabi Muhammad saw dan mendapatkan keberkahan," ajaknya.
Selain mengunjungi Pameran Artefak Barang Peninggalan Kanjeng Nabi Muhammad SAW dan Sahabat, di tempat yang sama Gus Miftah juga mengisi pengajian dalam rangka memperingati turunnnya ayat suci Al-Qru'an atau Nuzulul Quran. Acara tersebut bagian dari rangkaian Ramadhan Fest 2022 yang diselenggarakan oleh PCNU Sleman Bidang Kajian Strategis dan Kerja Sama.
Bekam adalah metode pengobatan dengan mengeluarkan darah kotor. Saat ini metode bekam masih dikembangkan oleh masyarakat di Indonesia.
Pada Muktamar Ke-33 NU di Jombang misalnya, sejumlah terapis menyediakan layanan beka bagi muktamirin. Seorang terapis bekam, Mansyur yang menyediakan layanan tersebut menggunakan bekam dengan tanduk sapi.
Mansyur menjelaskan, bahwa bekam tanduk sapi adalah terapi bekam tradisional yang reaksi khasiatnya dapat langsung dinikmati oleh pengguna. Penuturan Mansyur kala itu, diamini oleh pengguna jasa bekam bernama Sugiyanto. Pria berumur 33 tahun asal Riau ini menerangkan, bahwa setelah badannya dibekam oleh bekam tanduk sapi, manfaatnya bisa langsung dirasakan.
"Badan saya serasa langsung enteng, enak sekali," ucapnya.
Bekam jenis ini, selain memanfaatkan tanduk sapi, juga menggunakan minyak tradisional yang dibuat dari akar-akaran. Sedangkan agar tanduk yang digunakan dapat menempel di kulit, mereka menggunakan api dengan memanfaatkan kapas yang dililitkan ke sebuah kawat kecil. Setelah api menyala, api dimasukkan ke lubang tanduk selama dua detik saja, kemudian dengan cepat langsung ditempelkan di kulit.
Kontributor: Joko Susanto
Editor: Kendi Setiawan