Daerah

Hari Santri, Momentum Pendewasaan Berpolitik

Selasa, 16 Oktober 2018 | 06:15 WIB

Pamekasan, NU Online
A'wan PWNU Jawa Timur sekaligus Bupati Pamekasan, Madura, H. BaddrutTamam berharap agar peringatan Hari Santri  dapat dijadikan momentum untuk mendewasakan diri dalam berpolitik. Sebab, dewasa ini kecenderungan masyarakat dalam berpolitik kian tidak sehat. Cenderung menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.

“Apapun pilihan politiknya, mesti selalu dijalani dengan proses politik penuh persaudaraan dan kedamaian. Sehingga, tatanan kebidupan masyarakat Pamekasan yang damai ini tetap kondusif dan menyejahterakan,” tukasnya saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Hari Santri 2018 di Lantai II aula PCNU Pamekasan, Senin (15/10).

Menurutnya, peringatan Hari Santri mengingatkan masyarakat tentang  perjuangan Nabi Muhammad SAW, khusunya terkait dengan  akhlak yang selalu beliau junjung tinggi. Dikatakannya, perjuangan Rasulullah SAW, di samping menguatkan keyakinan spiritual, juga menunjukkan akhlak mulia dalam menciptakan kedamaian di muka bumi.Setidaknya itu diwujudkan saat membangun Madinah yang damai dan sejahtera.

"Dengan meneladani sikap dan kepribadian Rasulullah dalam menciptakan masyarakat Madinah tersebut, wajib kita wujudkan juga di Kabupaten Pamekasan yang kita cintai ini," ujar mantan Wakil Ketua PW GP Ansor Jawa Timur tersebut.

Dalam pandangam Ra Baddrut, tugas para santri kedepan adalah meneruskan jejak perjuangan Rasulullah SAW untuk menciptakan kehidupan berbangsa yang adil, makmur, dan bermartabat, khususnya dalam pengelolaan mental-spiritual bangsa di masa yang akan datang.

"Karenaitu, saya menyambut baik pembukaan dan pelaksanaan Hari Santri Nasional ini. Ini merupakan sebuah upaya penguatan spiritual umat Islam dengan meneguhkan karakter keislaman sebagaimana diajarkan Rasulullah Muhammad SAW.Semoga kita bias meneladaninya" tegasnya (Hairul Anam/Aryudi AR).




Terkait