Hari Santri, Nobar Hingga Penanaman Pohon di Pesantren Lumpur-Losari
Ahad, 20 Oktober 2019 | 12:35 WIB
Santri Pondok Pesantren Yanbu’ul Ulum Lumpur, Losari, Brebes, Jawa Tengah sedang nonton bareng film Sang Kiai dan Jalan Dakwah Pesantren untuk memperingati Hari Santri 2019. (Foto: Santri PPYU)
Meski begitu, tidak dipungkiri bahwa kalangan pesantrenlah yang paling gegap gempita menyambut datangnya Hari Santri ini, yang oleh pemerintah dimaksudkan untuk meneladankan semangat jihad kebangsaan dan keindonesiaan yang digelorakan oleh para ulama pesantren.
Semarak menyambut Hari Santri 2019 bisa dilihat di Pondok Pesantren Yanbu’ul Ulum (PPYU), salah satu pesantren tertua di Kota Cirebon dan Brebes yang masyhur dengan sebutan Pondok Lumpur yang saat ini diasuh oleh KH Abdul Halim Zawawi.
Kepada NU Online, ketua panitia, Nahidlul Umam bersama Yasir Li Amri, menerangkan bahwa, rangkaian acara Hari Santri 2019 di PPYU sudah dimulai sejak tanggal 6 Oktober dengan dilaksanakannya Roan Akbar yang melibatkan seluruh santri dan masyarakat sekitar, dalam kerja bakti bersih-bersih lingkungan.
“Dilanjutkan pada 16 Oktober 2019 dengan kegiatan Bahtsul Masail Fiqhiyah. Kemudian pada tanggal 17 Oktober 2019, atas prakarsa Kementerian Agama Kabupaten Brebes, diselenggarakan Musabaqah Tahfidzul Quran,” ujar Yasir, Ahad (20/10).
Sebagai bentuk tabaruk dan rasa syukur kepada para guru, pada 18 Oktober 2019 dilaksanakan Ziarah Muasis di komplek pemakaman Mbah Idris, yang tidak lain adalah ayahanda dari Mbah Amir (salah satu pendiri NU di Jawa Tengah), rekan seperguruan Mbah Wahab Chasbullah di Makkah.
“Malam harinya, di tanggal yang sama digelar acara yang menjadi keseruan para santri, yaitu Nonton Bareng Film Sang Kiai dan Jalan Dakwah Pesantren,” ucapnya.
Di puncak Hari Santri pada 22 Oktober 2019, rencananya selain upacara, akan dimeriahkan juga dengan parade santri, dan yang tidak kalah menarik adalah penutupnya, yaitu Penanaman 1.000 Pohon di lingkungan pesantren, yang bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Polres Brebes.
“Ini sebagai wujud kehadiran dan kepedulian dunia pesantren terhadap kelestarian bumi,” tandasnya.
Pewarta: Fathoni Ahmad