Daerah

Hari Santri, NU Kabupaten Blitar Bangun Prasasti berupa Masjid 

Selasa, 8 Oktober 2019 | 14:30 WIB

Hari Santri, NU Kabupaten Blitar Bangun Prasasti berupa Masjid 

Graha NU yang dimiliki PCNU Kabupaten Blitar akan dilengkapi dengan masjid sekaligus sebagai prasasti Hari Santri. (Foto: NU Online/Imam Kusnin Ahmad)

Blitar, NU Online
Guna membuat prasasti Peringatan Hari Santri 2019 ini Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Blitar, Jawa Timur membuat prasasti monumental yakni sebuah masjid.
 
Itu dilakukan sekaligus untuk melengkapi fasilitas bagunan di area Graha NU di jalan Jatinom Kanigoro, Blitar. 
 
Sebelumnya telah berdiri megah sekretariat bersama NU dan badan otonom atau Banom. Disusul juga pembangunan kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) dan pesantren dua lantai.
 
"Alhamdulillah persiapan sudah matang. Semua banom dan lembaga NU sudah sepakat untuk mendukung pembangunan masjid ini," kata Ketua PCNU Kabupaten Blitar KH Masdain Rifai Ahyat, Selasa (8/10).
 
Menurut Gus Dain panggilan akrabnya, lokasi pembangunan masjid akan betempat di sebelah barat Graha NU.
 
"Ahamdulillsh besok pagi  hari Rabo Pahing dimulai menggali tanah dan beberapa hari ini tim lajnah falakiyah sudah menentukan titik dan arah kiblat," jelas mantan anggota DPRD Kabupaten Blitar itu.
 
Ia ungkapkan bahwa rencana awal pembangunan masjid akan diletakkan di sebelah timur depan Graha NU. Namun sesuai pertimbangan dan dianggap kurang strategis,  maka pengurus dan panitia sepakat lokasi pembangunan masjid dipindah  ke sebelah barat Graha NU agak depan.
 
"Alhamdulillah setelah  pembesan tanah kelar. Maka cancut tali wondo 9 Oktober  masjid dimulai," tegasnya.
 
Penegasan yang sama juga disampaikan Rais PCNU Kabupaten Blitar, KH Ardani Ahmad. Menurutnya, pembangunan masjid ini memang perlu disegerakan mengingat tingkat kebutuhan untuk jamaah. Baik untuk aktivis NU itu sendiri maupun kepentingan lingkungan.
 
"Karena kebutuhan masjid ini sangat vital. Maka kami segerakan pembangunannya," ungkap Kiai Ardani.
 
Disinggung berapa anggaran yang diperlukan, menurutnya teknis dan pengerjaaan ada di panitia. Sehingga belum tahu persis berapa biaya yang dibutuhkan.
 
"Ya, sekitar Rp 1.5 miliarlah dana yang dibutuhkan," terang Kiai Ardani.
 
Mengingat biaya yang dibutuhkan lumayan banyak, maka PCNU berharap semua warga NU ikut berkontribusi demi suksesnya pembangunan masjid yang direncanakan ini.
 
"Semua bisa berkontribusi. Ini ibarat Kang Kusnin, NU sedang bikin perahu atau kapal untuk titian ke akhirat.Ayo rame-rame jariyah untuk bekal di akhirat nanti," tandas Kiai Ardani. 
 
 
Pewarta: Imam Kusnin Ahmad
Editor: Ibnu Nawawi