Daerah

Harlah Ke-95 NU Momentum Kilas Balik Perjalanan Universitas Islam Jember

Senin, 1 Februari 2021 | 13:45 WIB

Harlah Ke-95 NU Momentum  Kilas Balik Perjalanan Universitas Islam Jember

Dekan Fakultas Tarbiyah UIJ, Jasuli (pegang mic) saat menjadi narasumber dalam Pelatihan Jurnalistik dan Dialog Sejarah Kampus Hijau di aula UIJ, Senin (1/1). (Foto: NU Online/Aryudi A Razaq)

Jember, NU Online
NU membawa barakah. Paling tidak, itulah yang dirasakan segenap sivitas akademika  Universitas Islam Jember  (UIJ). Sebab, UIJ ada karena didirikan oleh para kiai dan PCNU Jember, Jawa Timur.


“Tidak bisa dipungkiri bahwa adanya UIJ adalah barakahnya NU,” ujar Dekan Fakultas Tarbiyah UIJ, Jasuli saat menjadi narasumber dalam Pelatihan Jurnalistik dan Dialog Sejarah Kampus Hijau di aula UIJ, Senin (1/1).


Menurutnya, Harlah ke-95 NU kali ini adalah momentum yang  tepat untuk mengenang sejarah pendirian UIJ. Harapannya, agar warga NU dan segenap keluarga besar UIJ bisa mengadakan kilas balik  tentang  perjalanan UIJ dan orang-orang yang berjasa di belakangnya.


“Untuk kemudian bangkit, bergerak menyongsong masa depan UIJ yang gemilang,”  tambahnya.


Katanya, UIJ adalah bukti sebuah kebersamaan sekaligus tekad dari pengurus dan warga NU untuk mempunyai perguruan tinggi yang bonafide. Kebersamaan para kiai, para pengurus NU, dan bahkan pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) melebur jadi sebuah kekuatan dalam membangun UIJ. Mereka tidak hanya menyumbang material bangunan, tapi juga menyumbang tenaga dalam membangun gedung UIJ.


“Jadi di dalam kampus ini ada amal jariyah para kiai, pengurus NU dan sebagainya. Karena itu, harus kita jaga, kita pelihara kampus yang kita cintai ini,”  jelasnya.

 

 

Alumnus Pondok Pesantren Maqnaul Ulum, Sukowono, Kabupaten Jember itu menegaskan bahwa pengertian menjaga dan memelihara kampus di antaranya adalah menjaga nama baik kampus  dengan berprilaku baik sesuai tuntunan Islam (NU), dan berusaha mengembangkan  Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).


“Menjaga nama baik UIJ dengan prilaku yang  islami, termasuk menjaga UIJ,” ungkapnya.


UIJ, katanya, memang diposisikan sebagai kampus untuk mencetak kader-kader NU yang mumpuni. Bahkan inilah misi puncak dari dibangunnya kampus yang terletak di Jalan Kiai Mojo Nomor 101, Jember itu. Tidak basa-basi tapi internalisasi Aswaja dilakukan sejak awal mahasiswa kuliah di UIJ.


“Makanya, di UIJ, bukan Tri Dharma Perguruan Tinggi, tapi ada tambahannya, yaitu Ahlussunnah wal Jamaah sehingga dinamai Catur Dharma Perguruan Tinggi,” terangnya.


Acara tersebut digelar sebagai wujud syukur kepada Allah  atas lahirnya NU yang saat ini mencapai 95 tahun. Acara ini digelar secara daring dan luring  yang dipersembahkan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah UIJ.


Pewarta:  Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin