Harlah ke-95 NU, MWCNU Jenggawah Jember Berikan Penghargaan untuk Lembaga
Ahad, 31 Januari 2021 | 18:00 WIB
Jember, NU Online
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Jenggawah, Kabupaten Jember Jawa Timur mempunyai cara tersendiri untuk memompa semangat Ranting NU, Banom dan lembaga NU di wilayahnya. Yakni dengan memberikan penghargaan. Penghargaan tersebut diberikan kepada Banom, lembaga NU, dan Ranting NU yang paling giat dalam menyelenggarakan kegiatan selama tahun 2020.
Menurut Ketua MWCNU Jenggawah, H Sucipto, penghargaan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan eksistensi seluruh elemen NU di wilayah Jenggawah. Di samping itu, juga sebagai ajang fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan). Sehingga diharapkan muncul semangat baru untuk menjadi yang terbaik di levelnya masing-masing.
“Apa salahnya mereka kita beri penghargaan agar lebih semangat dalam mengabdi untuk NU,” tambahnya.
MWCNU Jenggawah memiliki 15 Ranting NU, dan terdapat 9 Banom serta 14 lembaga. Untuk itu, H Sucipto membantu tim kecil guna memantau program-program yang telah mereka jalankan selama tahun 2020, tidak hanya dari sisi kuantitas tapi juga kualitas. Penilaiannya berdasarkan pantauan dan catatan-catatan kegiatan di lapangan. Namun titik tekannya memang pada kuantitas program.
“Sebab, semakin banyak program yang dijalankan, semakin banyak masyarakat menerima manfaat dari NU,” tambahnya.
Setelah dilakukan pemantauan dan penilaian, Ranting NU terbaik diraih oleh Ranting Sruni, Banom terbaik digapai oleh Muslimat NU, dan lembaga terbaik diberikan kepada Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah (LAZISNU). Selain mendapat penghargaan, mereka juga mendapat uang pembinaan.
“Alhamdulillah, hari ini kami memberikan penghargaan kepada mereka yang terbaik, dan semoga ke depannya lebih giat lagi,” harap H Sucipto.
Selain memberikan penghargaan, MWCNU Jengawah, Jember juga menyelenggarakan Bedah Kitab Hujjah Ahlussunnah wal Jamaah. Bedah kitab ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada Nahdliyin tentang dalil-dalil amalan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Sebab dalil itu penting, selain untuk menjawab tudingan 'minhum' yang kerap menyalahkan amalan Nahdliyin, juga sebagai bahan untuk memantapkan keyakinan Nahdliyin terkait amalan yang mereka jalani selama ini.
“Sebagai kader NU, kita harus paham dalil-dalil tentang NU,” ungkapnya.
Bedah kitab dan pemberian penghargaan itu digelar dalam rangka merayakan Harlah ke-95 NU.
Pewarta: Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin