Jombang, NU Online
Masalah jodoh selalu menarik untuk dibahas. Setiap manusia yang normal ikut diskusi membahas hal ini. Banyak cara dilakukan dalam menemukan jodoh, baik cara konvensional maupun lewat media sosial.
Di era serba canggih ini, banyak aplikasi baru yang diciptakan untuk komunikasi seperti Instagram, Facebook, Whatshap, Email, dan beberapa aplikasi lainnya. Tak jarang lelaki dan perempuan terlibat komunikasi yang mengarah pada pendekatan untuk menuju pernikahan. Dalam istilah umum disebut dengan PDKT dkt atau pendekatan. Lalu bagaimana Islam memandang PDKT lewat media sosial? Apa hukum PDKT via media sosial dengan lawan jenis dalam rangka mencari jodoh?
Wakil Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, Jawa Timur Kiai M Sholeh menjelaskan hukum PDKT ini.
"Hukum PDKT via facebook,video call, sms dan lain sebagainya dengan lawan jenis dalam rangka mencari jodoh itu boleh bila diperlukan," katanya saat diteditemui di kediamannya, Rabu (29/1).
Lanjutnya, isi pembicaraannya juga harus berkaitan dengan hal-hal yang ada relevansinya dengan keinginan mencari jodoh. Semisal bukan membicarakan sesuatu yang mesum atau sesuatu yang dapat menimbulkan hal-hal yang tidak jelas manfaatnya.
"Refrensi pendapat saya ini ada di Mugnil Muhtaj juz 3 halaman 165, Hasyiyah Qolyubi juz 3 halaman 209 dan Bariqoh Mahmudiyah fi Syarhi Thoriqoh Muhammadiyyah juz 4 halaman 7," jelasnya.
Namun Kiai Sholeh mengingatkan kepada pemuda-pemudi yang sudah siap secara mental dan finansial untuk segera menikah. Sehingga tak perlu menghabiskan banyak waktu di media sosial untuk mencari jodoh.
"Kalau sudah ingin nikah maka segera lamaran ke rumah orang tuanya dengan baik-baik. Tidak usah kebanyakan giringan, nanti malah masuk angin. Pemuda Islam harus jaga kesucian agama dan calon istrimu yang akan melahirkan anak-anakmu," ujar Kiai Sholeh.
Pesan ini menurut Kiai Sholeh ia sampaikan agar handphone yang dipegang setiap umat Islam mendatangkan kemanfaatan yang besar. Bukan malah menjadi awal kerusakan. Sebab di handphone android dan iphone yang terhubung ke internet membuat dunia berada dalam genggaman. Masyarakat mendapat informasi yang cukup banyak.
"Semoga android yang kita pegang menjadi sarana mashlahah, bukan mafsadah (kerusakan diberbagai segmen)," tutupnya.
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin