Daerah

Husen, Guru Madrasah yang Kembangkan Media Audiovisual untuk Pembelajaran Anak Didik

Selasa, 25 November 2025 | 16:30 WIB

Husen, Guru Madrasah yang Kembangkan Media Audiovisual untuk Pembelajaran Anak Didik

Husein sedang mengajar anak didiknya. (Foto: dok. istimewa/Husein)

Rembang, NU Online

Belajar jadi sangat mengasyikkan ketika peserta didik dapat berkreasi dengan bebas. Hal inilah yang dilakukan Husen, guru bahasa Inggris di Madrasah Aliyah (MA) Riyadlotut Thalabah Sedan. Ia memiliki cara unik untuk mengajak para murid untuk menikmati proses belajar di dalam kelas.


Selama kegiatan mengajar belajar, ia berusaha menghadirkan beberapa inovasi pembelajaran project based learning dengan memanfaatkan teknologi dasar, serta membentuk kelas mentoring.


"Ekpektasi saya supaya dapat memberikan pengalaman pendidikan yang lebih bermakna, bukan hanya akademik, tetapi juga moral dan spiritual," kata Husen kepada NU Online, Selasa (25/11/2025).


Selain itu, Husen berusaha mengkreasikan dalam penyampaian materi bahasa Inggris dengan contoh nyata dan nilai-nilai Islami.


"Saya sisipi dengan contoh-contoh faktual di lapangan, sekaligus memberikan kisah inspiratif, dan nilai-nilai Islami. Selain itu saya juga membuat konten pembelajaran di kelas bersama anak anak dan memposting di media sosial. Contohnya di Tiktok dan Instagram sehingga video pembelajaran tersebut bisa menginspirasi para khalayak umum," ucapnya.


Dari berbagai inovasi, tak ayal jika Husen beberapa kali mengalami rintangan selama menjadi guru.


"Perbedaan kemampuan dan latar belakang santri, sehingga membutuhkan pendekatan pembelajaran yang variatif, lalu membangun kedisiplinan dan karakter," terangnya.


Meskipun demikian, tantangan-tantangan tersebut justru membentuk dia menjadi pribadi yang lebih sabar, kreatif, dan memahami bagaimana mendidik dengan hati.


"Menjadi guru adalah garis besarnya untuk mengabdi dan berkontribusi dalam pembentukan karakter generasi muda sekaligus melihat langsung perubahan positif dalam diri santri, serta turut bangga sebab menjadi bagian dari lingkungan yang mendidik dengan nilai-nilai agama, akhlak, dan kedisiplinan," sambung Husen.


Motivasi terbesar Husen menjadi guru ialah senantiasa memberikan manfaat dan ilmu yang barokah dan menjadi bagian dari perjuangan membentuk generasi yang berilmu, berakhlak, dan bermanfaat bagi masyarakat.


"Itu menjadi sebuah keberlanjutan hidup melalui pengabdian, melanjutkan amanah dari para guru dan ulama yang telah terlebih dahulu berjuang di bidang pendidikan." ujarnya.


Menjadi guru memotivasi Husein untuk mengupayakan membentuk generasi yang berilmu, berakhlak, dan bermanfaat bagi masyarakat. Disamping itu pula, menjadi guru harus dapat mempertahankan eksistensi dan memberikan edukasi insipiratif bagi peserta didiknya.


"Cara saya dengan menjadi pelaku uswah dalam berakhlak dan beribadah, selalu disiplin, etos kerja membaca, berdiskusi, serta kembangkan cara mengajar yang relevan, tidak hanya ceramah, tetapi juga diskusi, praktik dalam pelaksanaan praktik-praktik kecil," sahut Husein.


Husein juga kerap mengajak siswa-siswinya membuat konten pembelajaran di kelas bersama anak anak dan memposting di social media. 


"Contohnya di Tiktok dan Instagram sehingga video pembelajaran tersebut bisa menginspirasi para khalayak umum. Dari sinilah murid-murid merasa belajar jadi sangat menyenangkan dan tidak monoton," pungkasnya.