Mimika, NU Online
Wabah virus Corona bukan hanya mengganggu kegiatan manusia di seluruh dunia, namun juga berimbas kepada aspek peribadatan. Jika di daerah Jawa yang padat penduduk terjangkit Covid-19, maka tidak ada jaminan daerah yang terpencil dan jarang penduduk bisa bebas virus tersebut. Ini terkait mobilitas manusia yang tinggi dalam menjalankan kegiatan bersosial dan bermuamalah
Para santri senior Pesantren Darussalam Mimika yang berlokasi di daerah terpencil dan jarang penduduknya di Kampung Mwuare, Distrik Mimika Timur, Kab Mimika, Papua menyadari bahwa harus ada usaha nyata untuk pencegahan wabah sesuai kemampuan.
"Pengajian rutin kitab kuning Ahad Legi Pagi atau Ahli bulan ini kita isi dengan khataman dan sedekah untuk menanggapi situasi merebaknya virus Corona. Ini usaha dan doa yang bisa dilakukan di tengah keterbatasan muamalah,” kata Ustadz Hasyim Asyari, Ahad (5/4).
Menurut pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Mimika tersebut, acara diselenggaran sesuai waktunya yaitu Ahad Legi pagi, di Masjid Nurul Hikmah, pesantren setempat.
Di tengah kebijakan pemerintah larangan melakukan kegiatan yang mengumpulkan masa dan phsyical distancing, khataman dilakukan dengan sistem tertutup.
"Kegiatan ini tidak diumumkan ke publik, atau grup WA Jamaah Istighotsah An-Nahdliyyah Mimika untuk mengindari kerumuman masa. Kegiatan tertutup merupakan strategi untuk menjaga keistikamahan jamaah Ahad Legi Pagi atau Ahli," jelas Ketua Pengurus Pesantren Darussalam Mimika, Ustadz Sugiarso
Acara diisi dengan khataman oleh jamaah setempat dan dihadiri dewan asatidz, yakni H Fadlan dan Hj Asmawati dari Kampung Wanagon SP2 dan Ustadz Asyari dari Kampung Naena Muktipura SP6. Sedekah diwujudkan dalam bentuk penyediaan konsumsi kegiatan dan sarana prasarana pendukung lainnya.
Khataman ditutup doa khatmil Quran oleh Ustadz Hasyim Asyari dengan iringan hajat dunia akhirat dan semoga dikabulkan Allah.
Kegiatan ditutup pembacaan shalawat Thibbil Qulub dan Li Khamsatun oleh Hj Asmawati sebagai doa tolak balak, khususnya wabah Corona yang diwariskan oleh para sesepuh dan muassis NU.
Kontributor: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR