Ingin Bangun Masjid, Penyuluh Honorer di Makassar Sisihkan Gaji Selama 10 Tahun
Ahad, 10 Oktober 2021 | 01:00 WIB
Makassar, NU Online
Jusman Karim, salah seorang tokoh agama yang ada di Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Sosoknya dikenal memiliki semangat pengabdian kepada masyarakat yang tidak pernah luntur.
Jusman Karim kesehariannya sebagai honorer penyuluh agama Islam di Makassar. Dia dikenal banyak orang sebagai pendakwah yang santun dan ramah. Tak sedikit generasi milenial menjadikan dirinya sebagai sosok panutan.
Pengabdiannya dimulai sejak 1997 setelah ia menyelesaikan S1 di salah satu perguruan tinggi di Makassar. Kala itu, ia tinggal di masjid sebagai marbot. Sejak itu pula dia meniatkan ingin membangun masjid dari usahanya sendiri.
“Pada tahun 1997 saya tinggal di sebuah masjid di Makassar. Sejak itu saya selalu berniat ingin membangun masjid,” kata Jusman Karim kepada NU Online, Sabtu (9/10/2021).
JK, sapaan Jusman Karim, saat ini juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Ta'mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Makassar. Niatnya yang ingin membangun masjid akhirnya tercapai setelah 10 tahun lamannya ia berjuang.
10 tahun itu, ia menyisihkan sebagian gajinya demi membeli sepetak tanah untuk dibangunkan masjid. Dia mulai menabung pada tahun 2007. Dua tahun setelah dirinya menjalani tugas sebagai penyuluh agama Islam hingga sekarang.
“Bangun masjid dari gaji honorer penyuluh agama, sejak tahun 2005. Jadi tanah itu saya cicil mulai pada 2007, sebesar 50 ribu rupiah per bulan,” ungkapnya.
Dia menuturkan, saat ini untuk pembangunan masjid bernama BBM masih sebatas pondasi. Pihaknya masih terus berusaha mengumpulkan sebagian gajinya dan juga sumbangan dari orang lain untuk merampungkan pembangunannya.
“Untuk perampungan, kita butuh dana sekitar Rp 700 juta,” ungkap Jusman.
Ia berharap, masjid tersebut menjadi percontohan di Makassar. Ia berharap proses pembangunannya cepat selesai agar warga Makassar dapat memfungsikannya untuk beribadah dan kegiatan-kegiatan keagamaan.
Jusman Karim juga dikenal sebagai pelopor Bersih-Bersih Masjid (BBM) Gratis yang saat ini sudah memasuki Masjid ke-100 yang telah dibersihkan, membina Rumah Barzanji bagi kalangan milenial, dan membangun Rumah Duka Pelayanan Umat mulai dari pelayanan mobil ambulance hingga mengurus jenazah sampai ke pemakaman.
Selain itu, ia juga membangun Rumah Muallaf, melayani umat yang baru memeluk Agama Islam. Kemudian memelopori pemasangan WiFi Masjid bagi masjid untuk pelajar secara gratis yang hingga saat ini masih dinikmati oleh pelajar.
“Semua ini dilakukan ini tidak terlepas dari niat ingin bermanfaat untuk orang banyak dan meraih keberkahan hidup atas nikmat kesehatan yang diberikan kepada saya,” pungkasnya.
Kontributor: Ridwan
Editor: Musthofa Asrori