Daerah

Ingin Praktik Amil dan Syiar Zakat, PP Darul Hikam Jadi UPZ

Jumat, 16 Juni 2017 | 09:28 WIB

Jember, NU Online 
Ada yang lain di Pondok Pesantren Darul Hikam pada bulan Ramadlan 1438 H kali ini. Untuk mensyiarkan zakat, infaq, sedekah dan wakaf, pondok pesantren mahasiswa milik Katib Syuriyah PCNU Jember, Kiai MN. Harisudin, yang terletak di Mangli Kaliwates Jember ini menjadi unit pengumpul zakat (UPZ) AZKA Al-Baitul Amien Jember. Demikian ditegaskan Wakil Direktur AZKA, Ust. Solikul Hadi, di kantor AZKA Jum’at, 15 Juni 2017. 

“Ya memang, sejak Kamis, tanggal 8 Juni 2017, Pondok Pesantren Darul Hikam resmi menjadi unit pengumpul zakat AZKA Al-Baitul Amien Jember. Syiar zakat diharapkan semakin masif dan semakin banyak yang sadar terhadap kewajiban zakat. Selain itu, mereka yang tergabung dalam UPZ adalah juga amil zakat yang resmi karena lembaga kami (AZKA-red) mendapat SK resmi dari pemerintah,” tegas Ust Solikul Hadi yang juga Pengurus Yayasan Masjid Jami’ al-Baitul Amien Jember. 

Sebagaimana diketahui, berdasarkan UU Pengelolaan Zakat No. 23 tahun 2011, Baznas (lembaga zakat pemerintah) atau LAZ (lembaga amil zakat nonpemerintah) berhak memiliki unit pengumpul zakat di komunitas, perusahaan atau lembaga-lembaga sejenis. Dengan demikian, unit pengumpul zakat posisinya sebagai ‘cabang’ dari lembaga induk amil zakat yang memperkuatnnya, seperti UPZ AZKA Al-Baitul Amin di PP Darul Hikam ini. 

Sementara itu, Kiai MN. Harisudin selaku penanggung jawab unit pengumpul zakat, menjelaskan dua maksud lembaga ini di Pondok Darul Hikam. “Pertama, syiar zakat karena zakat termasuk ibadah yang ‘sepi peminatnya’. Beda dengan ibadah haji, nikah, atau jual beli. Kedua, ingin memperkuat posisi AZKA sehingga UPZ dapat membantu menambah donator,” tukas kiai muda yang juga Wakil Ketua Lembaga Ta’lif wan Nasyr NU Jawa Timur tersebut. 

Selain itu, lanjut Kiai M.N. Harisudin yang juga dosen pascasarjana IAIN tersebut, Unit pengumpul zakat ini diharapkan menjadi praktik amil zakat bagi santri Pesantren Darul Hikam dan mahasiswa IAIN Jember. 

“Kebetulan di pesantren kami diajari teori zakat. Juga di Fakultas Syari’ah IAIN Jember ada mata kuliah zakat dan wakaf. Jadi UPZ ini bisa menjadi media praktik amil zakat bagi santri dan mahasiswa. Dengan kata lain, mereka ini kelak menjadi kader-kader zakat yang siap terjun di masyarakat,” tukas Kiai MN. Harisudin yang juga pengarang kitab Fiqh az-Zakat li Taqwiyat Iqtishad al-Ummat tersebut. (Shohibul Ulum/Mukafi Niam)    


Terkait