IPPNU Way Kanan: Pelajar Putri NU untuk Lahirkan Kartini di Era Sekarang
Rabu, 21 April 2021 | 22:45 WIB
Dari kiri ke kanan, Wakil Ketua Nikmaturrohmah, Ketua PC IPPNU Way Kanan Faridatul Khusna Sekretaris Oti Wirana, dan Bendahara Romika Sri Julandari. (Foto: istimewa)
Way Kanan, NU Online
Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) merupakan wadah untuk mencetak generasi-generasi muda Kartini di zaman sekarang.
Demikian hal itu dikatakan Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPPNU Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung, Faridatul Khusna.
Menurutnya, IPPNU sudah sangat pas sebagai wadah berproses perempuan muda untuk dapat membawa perubahan, menggelorakan semangat berdaya bagi sesama, dan tetap menjunjung tinggi akhlaqul karimah.
Dalam momentum Hari Kartini, Farida menegaskan, sudah semestinya sosok RA Kartini menjadi semangat untuk perempuan di Indonesia, terlebih bagi kader IPPNU. Slogan 'Habis gelap terbitlah terang' yang sangat familier dengan seorang Kartini terdapat energi yang sangat kuat bagi kaum perempuan untuk menciptakan perubahan-perubahan yang lebih baik lagi.
"Semangat ini harus tertanam di hati pelajar putri, untuk terus tumbuh menjadi sosok yang berprestasi dan berdaya. Bukan hanya bagi diri sendiri, namun juga bagi perempuan lainnya," katanya di Tiuh Balak I, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Rabu (21/4).
Wakil Ketua V Bidang Departemen Jaringan Komunikasi dan Informatika, Pimpinan Wilayah (PW) IPPNU Provinsi Lampung itu berharap, kader-kader IPPNU dapat membaur di masyarakat dan menjadi agen perubahan untuk perempuan-perempuan sekitar.
Sementara itu, Sekretaris PC IPPNU Way Kanan, Oti Wirana mengatakan, semangat Kartini tidak akan terputus, selama perempuan muda Indonesia berani menunjukkan eksistensinya dengan prestasi, dan memberikan kontribusi nyata.
"Jika semangat berprestasi terus dipupuk oleh kaum muda, terlebih perempuan, maka semangat Kartini akan tetap terjaga dan tak akan putus atau hanya menjadi sejarah semata," katanya.
Menurut Alumni Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Ma'arif Way Kanan itu, perjuangan Kartini hingga kini masih belum selesai. Diskriminasi terhadap perempuan sering kali masih dijumpai di berbagai tempat. Untuk itu, perjuangan Kartini harus tetap dilanjutkan oleh perempuan-perempuan di masa kini.
"Sangat beruntung kita berada dalam wadah IPPNU, karena di sinilah ruang kita untuk belajar, berkreasi, bahkan berprestasi hingga tingkat internasional. Maka dari itu, jangan malu mengaku sebagai pelajar putri NU dan jangan segan untuk bergabung," tambah Oti.
Ia mengajak para pelajar yang tergabung dalam IPPNU untuk mengobarkan semangat Kartini dengan berani keluar dari zona nyaman, agar tercapai prestasi.
Kontributor: Disisi Saidi Fatah
Editor: Kendi Setiawan