Kapolda Metro Jaya Ajak Ulama Kolaborasi untuk Ketertiban Prokes di Jakarta
Kamis, 26 November 2020 | 14:15 WIB
Kapolda Metro Jaya mengajak partisipasi ulama Jakarta untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di kawasan DKI.
Jakarta, NU Online
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dari berbagai fenomena yang terjadi belakangan ini di Jakarta. Ia kemudian meminta masukan para ulama untuk memberikan pemahaman terkait peran untuk menciptakan ketertiban.
“Jodoh, hidup, rezeki semua di tangan Allah. Tapi ikhtiar harus ada. Begitu yang saya tahu dari para kiai. Ikhtiar itu adalah menjaga dan mematuhi protokol kesehatan,” katanya dalam acara Multaqa Ulama Jakarta, di Yayasan Arrahmah Center Jakarta Timur, Kamis (26/11) pagi.
Pada kesempatan tersebut, ia berharap dapat berkolaborasi dengan para ulama di Jakarta untuk menjadi kegiatan keagamaan sebagai contoh dan teladan. Menurutnya, kegiatan keagamaan bisa tetap dilaksanakan tapi menjunjung tinggi aturan yang ada.
Ia menyebutkan beberapa aturan terkait Covid-19 yang harus dipatuhi masyarakat. Di antaranya Undang-Undang Karantina, UU Penyakit Menular, Instruksi Presiden, Peraturan Daerah, dan Peraturan Gubernur.
“Semua aturan sudah jelas. Covid-19 ini senang kalau banyak kerumunan. Penyakitnya ada yang tidak ada gejalanya bagi yang muda-muda. Kalau itu kena kepada yang sepuh, bahaya. Apalagi punya penyakit penyerta, pasti akan jauh lebih berbahaya. Ini yang harus kita jaga bersama,” ungkapnya.
Di masa virtual ini, kata Fadil, adaptasi kebiasaan baru menjadi sesuatu yang perlu digalakkan. Hikmahnya, masyarakat bisa berkegiatan melalui aplikasi teknologi informasi dan berbagai platform media sosial.
“Ada zoom, youtube, dan instagram misalnya. Kami siap memfasilitasi kalau memang ada kegiatan-kegiatan,” katanya.
Kepada para ulama yang hadir dalam acara itu, ia meminta dukungan dan doa untuk menyuntikkan energi agar tidak terlalu lelah mengurusi masyarakat Jakarta yang sering menggelar kegiatan keagamaan.
“Tugas saya ini menjaga umat, mengamankan Ibu Kota, mengabdi untuk negeri agar pemerintahan ini bisa berjalan sesuai dengan konstitusi. Insya Allah dengan dukungan para kiai dan ulama, saya bisa melaksanakan tugas dengan baik,” ungkapnya.
Fadil juga menegaskan bahwa loyalitas kepada negeri ini tidak bisa ditawar-tawar. Menurutnya, NU jauh lebih maju karena sudah sejak dulu mencetuskan istilah hubbul wathan minal atau mencintai tanah air adalah bagian dari keimanan.
“Ajaran itu artinya kita harus memberikan loyalitas kepada negara, rakyat, dan pemerintah yang sah. Kita harus dukung karena tidak ada pemerintah yang punya niat untuk berbuat jelek kepada rakyatnya. Sekali lagi saya mohon doa, dukungan, dan masukan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Multaqa Ulama Jakarta dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Acara bertajuk ‘Peran Ulama dalam Menciptakan Ketertiban Umum di Masa Pandemi’ ini juga dilangsungkan secara virtual melalui aplikasi zoom.
Pada kesempatan itu, tampak hadir pengurus harian PWNU dan PCNU se-DKI Jakarta, Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan, Katib Syuriyah PBNU KH Zulfa Musthofa, Ketua Umum ISNU H Ali Masykur Musa, Kapolda Metro Jaya Fadil Imran, dan utusan Pangdam Jaya.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Alhafiz Kurniawan