Daerah

Kesebelasan Pesantren Arraisiyah Juarai LSN 2017 Region Banten

Sabtu, 9 September 2017 | 08:48 WIB

Tangerang, NU Online
Kesebelasan Pondok Pesantren Arraisiyah, Tangerang Selatan, Banten, berhasil mengangkat tropi juara satu Liga Santri Nasional Region Banten setelah unggul melalui adu penalti dengan kesebelasan Pondok Pesantren Daarul Mutaqien, Kabupaten Tangerang, Jumat (8/9/2017).

Dalam pertandingan yang digelar di stadion mini Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, tersebut, tim yang diasuh pelatih Arta Wijaya lebih dominan menguasai bola, namun beberapa kesempatan untuk menjebol gawang lawan tidak berhasil dieksekusi oleh pemain depan santri pesantren dari Pamulang Barat itu.

Hingga akhirnya, di menit-menit terakhir pertandingan, gawang mereka dijebol oleh kesebelasan Pesantren Daarul Mutaqin. Namun sayang goal itu dianulir oleh wasit, karena satu pemain pesantren di Sepatan tersebut dinyatakan berdiri dalam posisi offside.

Hingga akhir pertandingan, tidak ada goal yang berhasil dicetak dua kesebelasan tersebut. Selanjutnya, pemenang ditentukan dengan adu penalti. Arraisiyah pun unggul setelah berhasil memasukkan lima goal, sementara Daarul Mutaqin hanya berhasil meraih empat goal.

Atas keberhasilan anak-anak asuhannya, Arta Wijaya merasa puas atas kerja keras semua pemain yang sudah berusaha maksimal untuk mencetak goal. Ia mengakui masih terdapat kelemahan di pemain depan, karena beberapa kali gagal memanfaatkan peluang untuk mencetak goal.

"Tentu ini menjadi catatan kami untuk memperbaiki posisi pemain depan di final LSN nasional," ujarnya.

Sementara pelatih Daarul Mutaqin, Saefudin menerima hasil pertandingan tersebut meski goal yang dicetak oleh anak asuhnya dianulir oleh wasit. "Ya mau gimana lagi, wasit kan sudah menyatakan itu offside, walau menurut kami enggak offside," ujarnya.

Menurutnya, tim kesebelasannya selalu berpartisipasi dalam perhelatan LSN region Banten yang sudah digelar tiga kali tersebut. Ia meminta, panitia semakin meningkatkan kualitas penyelenggaraan liga antar pondok pesantren di Banten tersebut.

"Kami harapkan terus ada perbaikan dari pihak panitia, misalnya soal screening pemain, jangan sampai ada pemain cabutan. Karena masyarakat sangat antusias dengan LSN ini," tambahnya.

Wasit dalam pertandingan tersebut, Bambang Sulistio menjelaskan dianulirnya goal karena memang satu pemain Daarul Mutaqin terjebak offside. Posisi pemain tersebut berada didepan penjaga gawang dengan posisi bergerak.

"Kalau posisinya diam saja, tidak bergerak tidak offside. Tapi tadi saya lihat bergerak dan berusaha menghalangi penjaga gawang. Hakim garis juga mengangkat bendera offside," jelas pria yang tergabung dalam Asosiasi Wasit Profesional Indonesia (AWAPI) tersebut.

Khoirun Huda, Ketua Pelaksana LSN Region Banten mengucapkan selamat kepada tim yang berhasil lolos ke final LSN nasional yang akan digelar Oktober mendatang di Bandung. "Kami harapkan tim yang lolos mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk laga di Oktober mendatang," ujarnya.

Sementara itu Koordinator Region Ahmad Fauzi mengatakan pihaknya berharap pada perhelatan LSN region Banten tahun mendatang, Pemprov Banten maupun pemerintah Kabupaten lainnya di Banten memberikan perhatian khusus melalui alokasi anggaran melalui APBD. Karena ajang ini sangat potensial untuk menjaring atlet sepakbola berbakat yang bisa dibina ke level profesional.

"Saat ini baru sebatas dukungan moril saja, kita harapkan tahun berikutnya ada dukungan anggaran, baik dari Pemrov Banten maupun Pemda, salah satunya Pemkab Tangerang," tukasnya. (Red: Mahbib)



Terkait