Demikian diungkapkan Ketua Kopri PKC Sumatera Barat Rizka Adilla, Jumat (20/12), di hadapan puluhan peserta Sekolah Kader Dasar (SKK) se-Sumatera Barat dan Peringatan Harlah ke-52 Kopri PKC PMII Sumbar yang dihelat di Garegeh, Kota Bukittinggi.
Menurut Rizka Adilla, peningkatan kesadaran bagi kader Kopri bahwa keberadaan perempuan tersebut perlu dirasakan masyarakat, khususnya di kampus dan di lingkungan sendiri.
Pemateri SKK, Bendahara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Padang Pariaman Armaidi Tanjung menegaskan, harus cerdas bermedia sosial. Jangan sampai kader Kopri menjadi korban dari media sosial, namun harus berperan aktif menyebarkan narasi-narasi positif.
Menurutnya, sebagai mahasiswa, kader Kopri harus mampu memanfaatkan media sosial untuk kegiatan positif dan bermanfaat. Jangan sampai kader Kopri menjadi korban media sosial sehingga mendatangkan mudarat dan merugikan diri sendiri.
Ketua Bidang Maritim Pengurus Besar (PB) PMII Ayi Sopwanul Umam yang membuka SKK mengatakan, SKK ini penting dalam meningkatkan wawasan kader Kopri PMII ke depan.
Ketua Panitia SKK Sabrina Kurniawati kepada NU Online, Sabtu (20/12) menyebutkan, SKK dengan tema Revitalisasi Peran Perempuan Minang dalam Meningkatkan Character Building untuk Kemajuan Negeri, berlangsung hingga Ahad (22/12), diikuti 15 orang terdiri dari PC PMII Bukittinggi, Padang, Pariaman.
Sebelumnya, Mabincab PMII Kota Bukittinggi Syamsurizal meminta kader PMII Bukittinggi terus jaga kebersamaan. Meskipun PMII Kota Bukittinggi pernah berdiri tahun 1980-1990-an, yang kemudian aktif lagi tahun 2010.
Editor: Abdul Muiz