Semarang, NU Online
Gubernur Jawa Tengah H.Mardiyanto menyatakan, kubah elektrik Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Jl. Gajah Raya Semarang tidak sampai akhir tahun 2006 diharapkan sudah selesai dan segera diresmikan.

"Masjid ini memang belum diresmikan dan kita masih menunggu penyelesaian pembangunan enam payung elektrik yang ada di plasa bagian atas," katanya usai Pengukuhan Pengurus Badan Pengelola MAJT periode 2006-2009 di Semarang, Jumat.

Ia menyebutkan, enam payung elektrik tersebut masing-masing berukuran 23,08 meter kali 23,8 meter. Sekarang masih dalam proses pembuatan yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya Jakarta.

"Tidak sampai akhir tahun ini Masjid Agung Jateng diresmikan penggunaannya, tinggal menunggu payung itu saja. Kalau tidak ada halangan, paling lambat bulan Oktober 2006 mudah-mudahan bisa selesai," katanya menegaskan.

Ia mengatakan, untuk "lift" menara pada 12 April 2006 akan dilakukan uji coba. Selanjutnya bisa digunakan berbagai kepentingan dalam rangka rekreasi dan sebagainya.

Gubernur mengatakan, hari ini menyerahkan asset masjid kepada Badan Pengelola, sehingga asset Masjid Agung Jateng bukan lagi dikelola oleh dinas/yayasan/kontraktor tetapi oleh Badan Pengelola.

"Jadi nanti kalau ada yang ingin menyewa fasilitas yang ada di masjid ini hitung-hitungannya dengan Badan Pengelola Masjid," katanya.

Ia mengatakaan, saat ini diperlukan pemikiran-mikiran positif untuk menyempurnakan MAJT. "Saya punya usulan lantai dasar menara untuk museum. Saat ini kita membuka masukan-masukan dari masyarakat guna penyempurnaan," katanya.

Susunan pengurus Masjid Agung Jawa Tengah masa bakti 2006-2009 berdasarkan SK Gubernur Jateng 29 Maret 2006, antara lain selaku Pembina H. Mardiyanto, Dewan Penasihat KH Sahal Mahfudz (Ketua) dan KH Dzikron Abdullah (Wakil Ketua), Dewan Pengawas KH A Thoyfur (Ketua) dan H.Anwar Cholil (Wakil Ketua), Pengelola Prof.Dr.H.Abdul Djamil MA (Ketua) dan Drs Noor Achmad MA (Wakil Ketua). (ant/mkf)