Jember, NU Online
Sebanyak 13 pelajar dari Thailand memulai kehidupan baru sebagai santri di Pondok Pesantren Nuris, Antirogo, Kecamatan Sumbersari Jember Jawa Timur. Mereka yang terdiri dari 6 laki-laki dan 7 perempuan tersebut berasal dari 4 provinsi di Thailand, yaitu Pattani, Yala, Narathiwat, dan Songkhla. Mereka akan menuntut ilmu di MTs. Unggulan dan MA Unggulan Nuris.
Kehadiran pelajar asal negara gajah putih itu disambut secara resmi oleh pengasuh Pondok Pesantren Nuris, Gus Robith Qashidi di Masjid Baitunnur, kompleks pesantren Nuris, Kamis (1/8).
Kedatangan para pelajar Thailand itu merupakan tindaklanjut dari program pertukaran pelajar antara Nuris dan sejumlah lembaga di Thailand di bawah naungan Nuris International Office (NIO). Program pertukaran pelajar tersebut sudah berlangsung selama 5 tahun. Jadi setiap tahun sejumlah pelajar Thailand memang datang untuk menuntut ilmu di Nuris. Begitu juga sebaliknya, sejumlah pelajar Nuris dikirim ke Thailand untuk belajar dan mengajar soal Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).
“Jadi pertukaran pelajar ini strategis sekali,” tambahnya.
Untuk memudahkan adaptasi di Nuris, ke-13 pelajar asing itu dibimbing lebih dulu oleh para tentor, khususnya di bidang bahasa Indonesia, Arab dan Inggris. Bahasa itu penting untuk membuka komunikasi.
“Tapi rata-rata mereka sudah paham bahasa Inggris,” ujar Kepala NIO, Ilzamunnabil.
Penyambutan tersebut diawali dengan pengalungan bunga oleh Gus Robith terhadap 13 pelajar Thailand itu. Selanjutnya para santri baru dipersilakan untuk duduk berjajar di samping pengasuh. Acara selanjutnya yakni menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kebangsaan Thailand dan mars Nuris oleh para santri Nuris dan santri dari Thailand.
Pewarta : Aryudi AR