Laksanakan Kegiatan Belajar Mengajar di Pondok Agar Santri Tidak Pasif
Sabtu, 15 Agustus 2020 | 03:30 WIB
Semarang, NU Online
Dibanding dengan lembaga pendidikan lain, pesantren di Jawa Tengah lebih siap dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) atau pembelajaran peserta didik di masa pandemi Covid 19 yang belum dapat diketahui kapan berakhirnya.
Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah Muh Zen Adv mengatakan, kesiapan pesantren mengaktifkan kembali KBM setelah masa liburan puasa Ramadhan 1441 H itu dilandasi pemikiran dan persiapan yang matang oleh pengasuh pesantren dan para wali santri.
"Para kiai pesantren dan wali santri sudah memahami apa yang harus dilakukan agar KBM santri bisa kembali berlangsung setelah liburan lebaran kendati masih dalam suasana pandemi civid 19," kata Zen kepada NU Online di Semarang, Jumat (14/8).
Dikatakan, para pengasuh pesantren menyebutkan bahwa dimulainya KBM di pondok agar santri tidak terlalu pasif karena terlalu panjangnya masa liburan dan istirahat di rumah.
"Untuk mencegah covid 19 pesantren sudah menerapkan protokol kesehatan kepada para santri mulai sejak persiapan berangkat ke pondok hingga saat tiba di pondok dengan melibatkan otoritas kesehatan setempat," ungkapnya.
Disampaikan, sebelum berangkat para wali santri dengan suka rela memeriksakan kesehatan anaknya dan pada saat tiba di pondok juga langsung diperiksa kesehatannya, kemudian langsung menjalani karantina mandiri alias tidak langsung mengikuti KBM.
"Inisiatif dan kemandirian pesantren dalam merealisasikan KBM dengan memenuhi protokol kesehatan ini perlu diapresiasi agar berhasil dalam mencegah Covid 19 tanpa mengganggu KBM yang diikutinya," ucapnya.
Pengasuh Pesantren Al-Itqon Semarang KH Ubaidullah Shodaqoh mengatakan, para kiai pesantren selain selalu berupaya memenuhi protokol kesehatan yang ditentukan pemerintah sesuai dengan kemampuannya juga memiliki cara sendiri dalam menghadapi wabah Corona.
Menurutnya, terlalu lama meliburkan santri di rumah banyak madharatnya. Karena itu, merupakan langkah yang tepat apabila santri segera dikembalikan ke pondok begitu lebaran usai. "Namun demikian kami tetap berharap kepada para kiai dan santri untuk selalu berhati-hati selama pandemi Covid-19 ini dengan mematuhi protokol kesehatan," pungkasnya.
Ketua Pengurus Wilayah (PW) Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Jateng KH Nur Machin Chudlori mengatakan, untuk mengantisipasi merebaknya wabah pandemi Covid-19 di lingkungan pesantren, RMINU Jateng bersama Pimpinan Wilayah (PW) Ansor telah membentuk 'Satgas Jogo Pesantren'.
"RMI memfasilitasi pesantren untuk membuat satgas pesantren yang bertugas mengedukasi dalam bentuk pelatihan Satgas untuk menjadi garda depan dalam memberikan informasi kepada pesantren agar tak gegabah dalam menghadapi pademi," ujarnya.
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz