LAZISNU Kencong Jember Renovasi 15 Rumah dan 1 Mushala Selama Tahun 2020
Rabu, 30 Desember 2020 | 02:00 WIB
Pengurus LAZISNU Kencong Jember dan UPZIS MWCNU Umbulsari, Jember berfoto bersama di depan rumah Ibu Amriyatin, Dusun Krajan Lor, Desa Sukoreno, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember. (Foto: NU Online/Aryudi A Razaq)
Jember, NU Online
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kencong, Kabupaten Jember Jawa Timur mengakhiri aktivitas tahun 2020 dengan merampungkan renovasi rumah layak huni milik Ibu Amriyatin, Dusun Krajan Lor, Desa Sukoreno, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember.
Rampungnya renovasi rumah layak huni tersebut ditandai dengan penyerahan kunci rumah oleh Ketua UPZIS LAZISNU Ranting Sukoreno, Kecamatan Umbulsari, Syamsul Huda kepada Ibu Amriyatin di Desa Sukoreno, Selasa (29/12).
Menurut Ustadz Syafi’i, sapaan akrabnya, renovasi rumah tersebut merupakan bentuk kepedulian LAZISNU Kencong untuk membantu Ibu Amriyatin memiliki rumah yang layak huni. Sebab, selama ini rumah tersebut cukup rapuh, bahkan dikhawatirkan roboh jika diterpa hujan lebat.
“Meskipun sederhana (rumah hasil direnovasi), tapi yang penting kuat, dan layak huni,” ujarnya di sela-sela penyerahan kunci rumah tersebut.
Ia menambahkan,tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok manusia, namun tidak semua orang mampu membangun rumah yang minimal layak ditempati. Bahkan tidak sedikit rumah yang kondisinya cukup memprihatinkan. Tapi apa boleh buat, karena pemiliknya tidak mampu. Jangankan untuk merenovasi rumahnya, untuk menyambung hidup saja, sudah susah.
“Karena itu, kami mantap untuk meluncurkan program bedah rumah sejak awal tahun ini (2020),” terangnya.
Bedah rumah merupakan program unggulan PC LAZISNU Kencong, Jember. Dalam setahun ini. Sedikitnya terdapat 15 rumah dan satu mushala yang sudah direnovasi. Pemilik rumah-rumah itu adalah warga yang tergolong fakir berdasarkan pengamatan lapangan.
“Rumah milik Ibu Amriyatin ini adalah yang kelima belas yang kami renovasi,” terangnya.
Dikatakan Ustadz Syafi’i, sebenarnya cukup banyak rumah warga yang tak layak huni, namun tentu tidak bisa semuanya direnovasi karena keterbatasan dana. Karena itu, hanya rumah yang benar-benar parah yang dipilih untuk direnovasi. Katanya, setiap unit rumah, membutuhkan dana renovasi sebesar Rp10 juta hingga Rp15 juta.
“Dana kita patungan, peran UPZIS (Unit Pengelola Zakat Infak Sedekah) MWCNU setempat cukup besar dalam hal penggalian dana dari masyarakat. Kita juga sinergi dengan pemerintah setempat,” jelasnya.
Sementara itu, Ibu Amriyatin menyatakan bersyukur dan berterima kasih kepada segenap pengurus LAZISNU yang telah membantu merenovasi rumahnya. Kata dia, sudah lama dirinya menginginkan rumahnya direnovasi tapi terkendala oleh ketersediaan dana.
“Terima kasih untuk bapak-bapak (pengurus) LAZISNU,” pungkasnya.
Pewarta: Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin