Surabaya, NU Online
Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedakah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Nganjuk berhasil merebut kategori Lembaga Zakat Terbaik dalam NU Jatim Award yang diselenggarakan di Surabaya, Jawa Timur. Penghargaan bergengsi NU Jatim Award 2018 resmi disematkan kepada para pemenang, Senin (9/7).
Raihan LAZISNU Nganjuk ini berkat program unggulannya, Anak Binaan LAZISNU (Abila) dan pengumpulan dana sedekah melalui Kotak Infak (Koin) NU. Kedua program ini menarik hati dewan juri sehingga masuk dalam nominasi lembaga maupun Banom NU berprestasi. Kemenangan LAZISNU Nganjuk mengungguli dua nomiator lain, yakni LAZISNU Kabupaten Sidoarjo dan LAZISNU Kota Kediri.
(Baca: Keterlibatan Nahdliyin Sukseskan Kirab Koin NU Nganjuk)
Penyematan trofi dan piagam serta uang tunai diterima langsung perwakilan LAZISNU Nganjuk yang juga Ketua LAZISNU Kertosono, Hj Nikmatirrohmah. "LAZISNU Nganjuk meraih juara kategori Lembaga Terbaik bersama dengan beberapa lembaga lainnya. Tadi secara khusus, Ketua Pengurus Wilayah LAZISNU Jawa Timur, Noor Shodiq Askandar menyampaikan ucapan selamat kepada kita atas diraihnya NU Jatim Award sebagai lembaga ZIS terbaik di Jawa Timur," jelasnya.
Perempuan yang biasa disapa Ummah ini mengatakan penghargaan ini sebagai pelecut untuk lebih baik lagi ke depan. Selain itu, ia juga mengatakan LAZISNU Nganjuk akan berusaha lebih keras lagi untuk menciptakan keprofesionalan.
(Baca: Ketua LAZISNU Jatim Evaluasi Kirab Koin)
Harapan lain, Ummah ingin menambahkan lagi pendapatan LAZISNU Nganjuk lewat gerakan Kotak Infak (Koin) NU. Dengan semakin banyak pendapatan LAZISNU, maka bertambah pula anak binaan.
"Alhamdulillah atas penghargaan yang diberikan kepada kami. Gambaran reward yang diberikan oleh PWNU melalui NU Jatim Award ini menjadi momentum bagi kami untuk selalu berbenah di dalam. Lembaga ini perlu memperkuat setiap divisi yang ada untuk lebih professional dan mampu melayani umat dalam mewujudkan kemandiriannya," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Direktur NU Care-LAZISNU Nganjuk, Subhan Shofwan Hadi mengatakan keberhasilan LAZISNU Nganjuk meraih NU Jatim Award ini berkat dukungan semua pihak di NU utamanya LAZISNU MWC se-Kabupaten Nganjuk.
"Kelebihan kita pada jaringan struktural LAZISNU sampai tingkat MWC dan ranting. Selain itu kita punya program anak binaan yang ada di LAZISNU Kertosono," bebernya.
Ia menambahkan, gerakan Koin NU Peduli di Nganjuk pada tahun ini termasuk perolehan yang terbesar. Penghargaan ini merupakan pengalaman pertama bagi LAZISNU Nganjuk. Penghargaan juga sebagai batu pijakan agar tahun depan bertambah baik dan terus menjadi yang terbaik di tahun berikutnya.
(Baca: Gerakan Sedekah Perkuat NU)
"Ke depan LAZISNU harus memiliki manajemen yang lebih baik. Penghargaan NU Jatim Award ini bukan berarti puncak segalanya dan menunjukkan kita sudah baik, utamanya dalam penggalangan zakat. Banyak hal yang perlu kita perbaiki lagi," ujar Subhan.
Subhan berharap Nahdliyin di Kabupaten Nganjuk mau berzakat dan mengamanahkan hartanya lewat LAZISNU. Menurutnya yang bisa membesarkan NU adalah warga NU sendiri. "Kita minta warga NU ke depan mau menitipkan hartanya melalui LAZISNU. Lembaga ini milik kita bersama, kita besarkan bersama dan kita nikmati hasilnya bersama," tandasnya.
Selain LAZISNU Nganjuk daftar pemenang NU Jatim Award tahun 2018 untuk Kategori Lembaga adalah Kabupaten Blitar (LPNU, LFNU, LPBINU); Sidoarjo (LWPNU); Banyuwangi (LTNNU), Bondowoso (LKNU). (Syarif Abdurrahman/Kendi Setiawan)