Sangatta, NU Online
Lembaga Takmir Masjid (LTM) Nahdlatul Ulama Kabupaten Kutai Timur mengadakan kajian hadits Arbain Nawawi guna mempersiapkan dan memperkaya pemahaman para asatidz yang akan memberikan materi kuliah subuh selama bulan Ramadhan di Masjid Al Munawar Gang Rahmat Sangatta, Rabu (24/5).
Menurut Ketua LTMNU Kutai Timur, Ahmadi, menjelaskan, kegiatan kajian Hadist Arbain Nawawi ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan dan pengayaan bagi para dewan asatidz yang akan terjun memberikan kuliah subuh selama bulan Ramadhan.
Lanjut Ahmadi, Kegiatan ini bukan bermaksud menggurui kepada para dewan asatidz, karena menurutnya kemampuan dan kapasitas para ustad yang akan memberikan materi kuliah subuh di masjid-masjid yang tergabung dengan LTMNU Kutai Timur sudah mumpuni dan teruji di masyarakat.
Kajian ini dikhususkan apabila ada hadits dalam Arbain Nawawi yang membutuhkan contoh-contoh implementasi dalam kehidupan sehari-hari, dalil aqli maupun naqlinya maka ustadz yang lainnya akan memberikan tambahan pengayaan materi.
"Namun demikian, dengan adanya kajian ini tentu saja memberikan pengayaan dan tambahan pemikiran bagi ustadz yang akan memberikan materi kuliah subuh. Pemikiran banyak ustad akan lebih baik dibandingkan dengan satu ustad saja.
Pada kegiatan kajian hadits Arbain Nawawi tersebut didaulat sebagai moderator kegiatan wakil sekertaris pengurus cabang nahdlatul ulama Kutai Timur, Sismanto. Guna mempersingkat kajian dan pembahasan, Sismanto membagi pembagian hadits berdasarkan tema dan jadwal sesuai harinya kepada masing-masing Ustadz yang bertugas mengkaji materi hadits, kemudian di akhir kegiatan masing-masing kelompok ustadz yang mengkaji hadis tersebut akan mempresentasikan maksud dan tujuan hadis tersebut.
"Hal ini untuk mempermudah dan mempercepat pembahasan hadits. Bagi kelompok ustadz yang mengkaji hadis nomor 1 dan seeterusnya kemudian mempersentasikannya dan diberikan waktu 5 menit. Apabila ada penambahan maupun pengayaan materi pada hadits tersebut akan diberikan waktu untuk membahas lebih detail," papar Sismanto.
Saat ini masjid dan musholla yang tergabung mengikuti kuliah subuh LTMNU berjumlah 31, dan Lembaga Takmir Masjid NU akan menyiapkan jadwal imsyakiyah, pembuatan spanduk di masing-masing masjid, jadwal ustadz kuliah subuh, dan buku panduan selama bulan Ramadhan. Red: Mukafi Niam