Lima Mahasiswa Unusa Berprestasi di Lomba Nasional Kreativitas
Sabtu, 16 Januari 2021 | 11:30 WIB
Mahasiswa Unusa mempraktikkan pembelajaran sains dengan aplikasi yang ditemukan. (Foto: NU Online/Unusa)
Surabaya, NU Online
Meski tengah dalam suasana pandemi, namun bukan alasan bagi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Jawa Timur mengukir pretasi.
Yang terbaru, ada lima mahasiswa kampus kebanggaan NU di Kota Pahlawan tersebut yang meraih juara satu Lomba Nasional Kreativitas Mahasiswa atau LoKreatif 2020. Kegiatan diselenggarakan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah VII Jawa Timur.
Lima mahasiswa yang meraih juara antara lain Devaldi Akbar Suryadi, Rr Fadila Kusumaning Ayu, Nur Fauziah, Zahrotul Jannah dan Tri Nadia Ningsih. Kelima mahasiswa ini membuat aplikasi planetarium glass.
Planetarium glass merupakan salah satu aplikasi pembelajaran planet-planet pada saat Covid-19 dengan teknologi Augmented Reality (AR). Yang menarik, keberhasilan tersebut diraih justru usai gagal dalam ajang bergengsi sebelumnya.
“Ide ini berawal dari pekan ilmiah mahasiswa nasional atau Pimnas yang tidak lolos sehingga mencoba maju ikut lomba ini,” kata Devaldi Akbar Suryadi kepada media ini, Jumat (15/1).
Dijelaskan perwakilan Unusa yang berhasil meraih juara tersebut disampaikan bahwa dirinya berangkat dari kegagalan.
"Dari kegagalan itu kami terus mengembangkan aplikasi ini untuk akhirnya kami lolos dan masuk semi final," ungkap Devaldi.
Dirinya mengemukakan bahwa aplikasi yang ditemukannya berguna untuk membantu pembelajaran anak sekolah dasar tentang planet dengan bantuan aplikasi AR. Dengan demikian, saat pandemi Covid-19 seperti saat ini membuat guru lebih mudah mengenalkan pembelajaran sains.
"Jadi, siswa akan lebih mudah untuk memahami pembelajaran planet," ucapnya.
Dalam aplikasi planetarium glass ke gambar akan keluar objek tiga dimensi (3D) serta penjelasan dari tiap objek.
"Misal kartu objek bumi, akan keluar juga animasi bumi berputar secara tiga dimensi disertai penjelasan planet bumi seperti apa," jelas Devaldi.
Devaldi berharap melalui aplikasi ini dapat membantu literasi anak-anak terutama pada bidang sains di Indonesia cukup memprihatinkan.
"Jadi, kami ingin membantu anak-anak serta tenaga pendidik untuk belajar bidang sains yang mudah dimengerti apalagi saat pandemi sepert ini," harap Devaldi.
Editor: Ibnu Nawawi