Brebes, NU Online
Keluarga besar Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Brebes mengumpulkan jariyah untuk korban kabut asap. Dari aksi tersebut terkumpul Rp 7,5 juta. Dana tersebut langsung disalurkan lewat bank untuk diteruskan ke pemerintah Sumatera dan Kalimantan.
<>
“Alhamdulillah, keluarga besar MTs N Model Brebes bisa mendonasikan bantuan Rp 7,5 juta untuk para korban asap di Sumatera dan Kalimantan,” terang Kepala MTs N Model Brebes H Moh Muntoyo di sela pengajian peringatan Tahun Baru 1437 Hijriyah di halaman madrasah tersebut, Sabtu (24/10) lalu.
Selain pengumpulan donasi, lanjutnya, peringatan juga dimeriahkan dengan pawai ta’aruf dan perlombaan, antara lain lomba adzan, tartil Qur’an, tilawatil Qur’an, tahfidzul Qur’an, pidato dan shalawat Nabi. Juga pemberian santunan kepada 90 anak yatim piatu bagi warga di sekitar MTs N Model Brebes.
Taushiyah disampaikan Wakil Rais PBNU KH M Mustofa Aqil Siroj. Dalam tausiyahnya, ia mengingatkan para siswa untuk selalu hormat kepada orang tua, guru, dan ulama. Ia memacu para siswa untuk mencontoh ahlak Nabi, juga akhlak para alim ulama.
“Para kiai telah jelas memiliki peran yang tidak sedikit pada perjuangan mempertahankan bumi pertiwi dan juga mengisi pembangunan hingga saat ini. Maka pantaslah para siswa untuk mencontoh sifat dan sikap para ulama yang telah tulus ikhlas mendarmabaktikan kehidupannya tidak hanya untuk keluarganya sendiri, tapi yang lebih utama untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara,” paparnya.
Termasuk ditetapkannya hari santri, tiada lain karena peran nyata para santri dan ulama sebagai embrio peristiwa 10 November. Peran Kiai terhadap masyarakat telah membawa kedamaian, kesuksesan dunia akhirat. “Idolakan Nabi dan ulama sebagai contoh teladan dalam kehidupanmu,” ajak kiai asal Cirebon tersebut.
Sementara Wakil Bupati Brebes Narjo SH memotivasi kepada siswa untuk terus giat belajar. Tidak ada alasan para siswa tidak sekolah hanya karena kekurangan biaya. “Insya Allah, Gusti Allah akan menolong siapa yang berniat untuk mencari ilmu,” tutur Narjo.
Hijrah perlu dilakukan para siswa dari sikap kemalasan, dengan jalan rajin belajar, patuh pada kedua orang tua dan guru. “Tapi jangan lupa, harus terus melakukan ibadah sepanjang masa,” ajaknya. (wasdiun/abdullah alawi)