Daerah

Menegaskan Peran NU di Tanah Papua

Senin, 13 Februari 2023 | 23:15 WIB

Menegaskan Peran NU di Tanah Papua

Peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama di Lapangan Detasemen Zeni Tempur (Denzipur) 10 Ksatria Yudha Dharma Waena Kota Jayapura, Papua, Ahad (12/2/23). (Foto: Joko Prayitno)

Jayapura, NU Online

Peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama di Tanah Papua diselenggarakan dengan meriah oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Papua. Peringatan dengan didukung oleh PCNU Kota Jayapura, PCNU Kabupaten Jayapura, PCNU Kabupaten Keerom dan Banom-banomnya bertempat di Lapangan Detasemen Zeni Tempur (Denzipur) 10 Ksatria Yudha Dharma Waena Kota Jayapura pada Ahad (12/2/23).


Kegiatan tersebut dihadiri pula oleh Panglima Kodam XVII Cenderawasih, Kapolda Papua, Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua, dan utusan ormas islam lainnya.


Ketua PWNU Papua H Toni Wanggai menegaskan kiprah muassis Nahdlatul Ulama Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari pada masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, utamanya ketika Bung Karno mengirim utusannya, hingga keluarlah fatwa Resolusi Jihad yang memicu semangat juang para santri dan seluruh rakyat Indonesia.


Toni Wanggai juga memaparkan bagaimana peran NU mendirikan NKRI, khususnya mendukung Pancasila sebagai Dasar Negara ketika terjadi perdebatan antara ormas lain yang mendukung syariat Islam.


"Kedua, mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dengan mengeluarkan Fatwa Resolusi Jihad, melawan tentara NICA dan Sekutu ketika menyerang Surabaya pada Oktober 1945," imbuhnya.


Peran ketiga adalah berkontribusi menjaga moral bangsa dengan membangun lembaga pendidikan dari tingkat pesantren sampai dengan perguruan tinggi berbasis ajaran Aswaja NU yang tawassuth (moderat), tasamuh (toleran), musawah (persamaan), al'adalah (berkeadilan), dan amar ma'ruf nahi mungkar (berbuat kebajikan mencegah kemungkaran).


Panglima Kodam XVII Cenderawasih dalam sambutannya yang diwakili oleh Kasdam XVII Cenderawasih Brigjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Nahdlatul Ulama yang telah bersama mengisi kemerdekaan dengan berbagai karya positif. Pangdam juga mengajak seluruh komponen anak bangsa khususnya Nahdlatul Ulama Papua untuk sama-sama menciptakan situasi yang aman dan kondusif agar aktivitas pemerintah dan masyarakat berjalan lancar.


Pada kesempatan itu juga dilakukan pembacaan Hizib Bahr oleh jamaah yang hadir. Hal ini dimaksudkan sebagai ikhtiar Nahdliyin Papua agar NU di tanah Papua selalu mendapat bimbingan dan lindungan dari Allah swt. Beberapa hari sebelumnya gempa bumi yang datang silih berganti ratusan kali di Kota Jayapura sejak beberapa waktu lalu telah menelan korban jiwa dan menarik perhatian beberapa negara di dunia.


Dalam refleksi 1 Abad NU yang disampaikan oleh KH Mansyur Al Kaff dijelaskan aktivitas orang NU itu adalah melestarikan tradisi NU seperti manaqiban, ratib Al-Haddad, istighotsah dan ngaji dengan ulama yang benar sanadnya. "Jangan jadi pengurus NU yang malah menjadi urusan NU itu sendiri," imbuhnya. 


Ia melanjutkan bahwasannya NU itu membawa manfaat untuk dunia dan akhirat. Hizib Bahr yang menjadi ijazah para kiai tersebut sangat baik diamalkan untuk melancarkan segala urusan baik kita.


"Mari kita perbanyak doa dan perluas jaringan NU, walau kita tidak digaji seperti Bapak-bapak di pemerintahan, TNI-Polri. Insyaallah nanti kita dapat gaji dari Allah di akhirat kelak," pungkasnya.


Kontributor: Joko Prayitno