Daerah

Menengok Cara Pemain Liga Santri Jaga Kebugaran dan Stamina

Selasa, 19 September 2017 | 07:01 WIB

Trenggalek, NU Online
Seluruh tim yang berlaga dalam LSN Region Jawa Timur 1 akan bertanding dalam waktu yang terhitung cukup singkat. Dimulai pada Senin (18/9) dan berakhir akan pada Kamis (21/9).

Mereka harus menyelesaikan beberapa babak pertandingan hingga partai final. Dari waktu yang singkat ini tentu akan berpengaruh terhadap performa dan stamina pemain.

Lalu bagaimana para santri dapat menjaga stamina hingga dapat bermain dengan tenaga prima. Padahal bila dilihat secara kultur, para santri ini memiliki kebiasaan merokok. Ditambah lagi para santri juga dikenal sebagai orang yang tidak begitu memperhatikan pola makan dan waktu istirahat.

Selasa pagi (19/9) NU Online berhasil berbincang dengan beberapa pelatih tim tentang bagaimana menjaga kebugaran tubuh pemain sebelum dan sesudah bermain sepakbola.

"Istirahat yang cukup. Pada malam hari kita batasi para pemain tidak boleh tidur di atas jam 9 malam. Karena kalau tidur terlalu larut, maka pagi harinya tubuh mereka mudah ngantuk dan lemas," kata Azhar, pelatih Kesebelasan Attarmasi FC, pesantren Tremas Pacitan.

"Selama mengikuti liga santri, kita mengurangi rokok dan lebih banyak meminum air putih," imbuh Ardian Nicola, pemain Attarmasi FC.

Agar hasil bola yang didapatkan dapat menjadi lebih maksimal, para pemain biasa lakukan pemanasan jelang pertandingan. Adapun pemanasan yang dilakukan dengan berlari-lari kecil dan pemanasan dengan menggerakkan anggora tubuh.

"Biasanya sebelum bermain, kita arahkan para santri untuk melakukan warming up atau pemanasan. Ya kira-kira sepuluh menitlah," ucap pelatihan Kesebelasan Pesantren Ngunut Trenggalek.

Lain halnya dengan yang dirapkan pelatih Kesebelasan Persidu, Aziz dari pesantren Darul Ulum Poncol Magetan. Untuk menjaga performa, seluruh pemain harus bisa menjaga kekompakan. Sebab kekompakan yang terbangun dengan baik itu bisa meningkatkan performa permainan.

"Tim Persidu tetap menjaga kekompakan, stamina, kesehatan jasmani dan rohani. Istirahat yang cukup, selalu berdoa, dan kami mempunyai prinsip selalu Istiqamah baik dalam hal datang lebih dulu kelapangan dan shalat berjamaah," ungkapnya.

"Dan dalam hal strategi permainan pun kami tidak muluk-muluk. Kami percaya kepada para santri yang sedang bertanding mampu menunjukan kemampuan mereka dan untuk menunjang semangat setiap pertandingan adalah pertandingan final," tandasnya. (Zaenal Faizin/Fathoni)


Terkait