Mengintip Upaya Kemandirian NU Pringsewu melalui Pabrik Air Mineral WaNUsa
Sabtu, 2 Maret 2024 | 13:13 WIB
Seorang pengurus NU Pringsewu di tempat pemrosesan air minum mineral WarNUsa Jumat (1/3/2024)(Foto: Muhammad Faizin/NU Online)
Pringsewu, NU Online
PCNU Pringsewu, Lampung, melalui Koperasi Warga NU Sejahtera (WarNUsa) memulai upaya kemandirian ekonomi warga dengan mendirikan pabrik air minum dalam kemasan yang bernama WarNUsa di kawasan Jatirenggo Waluyojati.
Produk ini, menurut Bendahara Koperasi WarNUsa Kabul Muliarto, memiliki prospek yang baik. Pasalnya, air minum kemasan sudah menjadi tren di tengah-tengah masyarakat karena faktor praktis dan ekonomisnya.
Peluang inilah yang kemudian ditangkap oleh Koperasi WarNUsa untuk mendirikan pabrik Air Minum dalam Kemasan (AMDK) dengan anggaran lebih dari 1 miliar yang merupakan saham dari banyak pihak, khususnya warga dan pengurus NU.
"Insyaallah di bulan Ramadhan 1445 H, pabrik sudah mulai berproduksi dengan dua jenis kemasan yakni gelas dan galon," katanya.
Kabul menambahkan bahwa upaya ini adalah jawaban dari misi Nahdlatul Ulama untuk meningkatkan taraf hidup kesejahteraan warga NU sekaligus menjadikan Nahdlatul Ulama sebagai organisasi yang mandiri. Pasalnya, dalam setiap kardus dan produk yang dihasilkan nantinya akan ada persentase untuk NU secara jam'iyyah.
"Bagian untuk NU tersebut digunakan bagi kegiatan organisasi yang tentunya akan bermanfaat mulai dari tingkat ranting, MWC, PC, bahkan banom dan Lembaga NU di Pringsewu," ungkapnya di sela-sela Sarasehan Kemadirian NU di lokasi pabrik yang mengangkat tema Menuju NU Berdayadan Berjaya dalam Perspektif Ekonomi dengan Spirit Pergerakan Nahdlatul Tujjar, Jumat (1/3/2024).
Pengelolaan keuangan mulai dari proses pemasaran sampai dengan keuntungan yang didapat semuanya dikanalisasi melalui Koperasi BMTNU Pringsewu yang udah terdigitalisasi. Hal ini akan mempermudah pencatatan dan pendistribusian keuangan sehingga roda usaha akan mudah dilakukan dengan manajemen profesional dan transparan.
Untuk produksi saat ini, instalasi mesin produksi sudah terpasang dan siap untuk memproduksi air mineral bagi masyarakat. Pihaknya juga sudah melakukan upaya pemasaran dengan melakukan rekrutmen distributor untuk wilayah Pringsewu. Pihaknya pun memberikan kesempatan untuk yang berminat menjadi distributor di luar Pringsewu untuk bisa mendaftarkan diri.
Terkait dengan sumber dan kualitas air, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait yang telah melakukan survei kelayakan dan penelitian. Hasilnya, sumber air yang dihasilkan telah memenuhi standar dan memiliki kualitas sangat baik. Proses perizinan dan kehalalan produk juga sudah dilakukan untuk memastikan Air Minum WarNUsa layak dan aman dikonsumsi.
Sementara untuk memacu perkembangan distribusi dan pemasaran Air Minum WarNUsa, Mustasyar PCNU Pringsewu H Sujadi meminta manajemen pabrik untuk mengemas produk sebaik mungkin. Di era modern saat ini pencitraan pada produk memiliki peran penting pada penerimaan.
"Buat tag-line air minum WarNUsa semenarik mungkin sesuai dengan keunggulan yang dimiliki. Dengan hal tersebut kita bisa memasarkan dan memasyarakatkan WarNusa dengan baik," ungkap mantan Bupati Pringsewu dua periode tersebut.
Di tengah persaingan pasar saat ini, di mana banyak pihak yang memproduksi air mineral, WarNUsa harus melihatnya sebagai sebuah tantangan yang menguntungkan. Karena di era saat ini, paradigma usaha tidak lagi melihat pihak lain sebagai bentuk kompetisi namun lebih sebagai kolaborasi.
"Kita bisa mandiri namun kita tidak bisa hidup sendiri" ungkapnya memberi motivasi.
Abah Sujadi, sapaan karibnya juga memberi tips bagaimana sebuah proses usaha bisa berjalan dengan baik. Di antaranya adalah dikelola dengan manajemen sehat dan profesional dan menggunakan pola 100 - 0 - 100.
"Pola ini adalah 100 persen bagus dalam perencanaan 0 atau zero persen kesalahan dalam pelaksanaan dan 100 persen bagus dalam pelaporan," katanya.
Ia berharap bahwa upaya kemandirian ekonomi di daerah berjuluk bumi jejama secancanan bersenyum manis mendapatkan berkah dan menjadi wujud semangat NU yang embrio awalnya merupakan nahdlatul tujjar sebagai organisasi yang fokus pada perekonomian.