Muhiddin, Penyandang Disabilitas yang Bertekad Jadi Kader NU dan Sebarkan Islam Aswaja
Senin, 23 Desember 2024 | 11:00 WIB
Muhiddin (berpeci logo NU emas), penyandang disabilitas yang mengikuti agenda PD-PKPNU di Lombok Barat. (Foto: dok. istimewa)
Jakarta, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lombok Barat menggelar Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) angkatan II, di Pondok Pesantren Darun Nadwah, Dusun Dasan Ketujur, Desa Mesanggok, Kecamatan Gerung, selama tiga hari, pada Jumat-Ahad (20-22/12/2024).
Agenda kaderisasi tingkat dasar ini berlangsung sangar istimewa karena untuk pertama kali diikuti oleh peserta dari kalangan disabilitas, yakni Muhiddin, seorang pemuda penuh semangat dan antusiasme tinggi.
PD-PKPNU ini menjadi pengalaman berharga bagi Muhiddin. Sebagai satu-satunya peserta penyandang disabilitas, ia mengaku bangga dan bersyukur diberi kesempatan untuk mendalami ke-NU-an dan Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).
"Alhamdulillah, saya bahagia sekali diterima dan diberikan kesempatan mengikuti kegiatan ini. Saya bisa belajar ke-NU-an, keislaman, dan Aswaja," ujar Muhiddin, melalui keterangan tertulis yang diterima NU Online, Ahad (23/12/2024).
Meski berbeda secara fisik, Muhiddin tidak mengalami kendala selama mengikuti kegiatan. Ia mengungkapkan bahwa keramahan dan dukungan dari para peserta lain sangat membantunya merasa nyaman.
"Dari pertama kali datang, saya disambut dengan ramah. Semua membantu saya, bahkan sandal pun diambilkan oleh teman-teman," katanya penuh semangat.
Sebagai Ketua Penyandang Disabilitas Desa Taman Ayu, Muhiddin berharap Nahdlatul Ulama dapat memberikan ruang lebih besar bagi penyandang disabilitas untuk menjadi kader NU.
Ia menyebut banyak teman-temannya yang memiliki keinginan serupa, tapi terkendala minimnya akses dan wadah yang mendukung kebutuhan mereka.
"Banyak teman-teman kami ingin belajar agama dan berorganisasi seperti yang lain, tetapi tidak banyak tempat yang mewadahi kebutuhan penyandang disabilitas. Semoga NU bisa lebih memberikan perhatian dan kesempatan bagi kami," ungkapnya.
Muhiddin bertekad menjadikan dirinya inspirasi bagi teman-temannya dan terus berjuang untuk menyebarkan nilai-nilai Islam Aswaja. Ia berharap semangatnya dapat membuka jalan bagi inklusivitas yang lebih luas di lingkungan Nahdlatul Ulama.