Nahkodai Fatayat NU Pamekasan, Nyai Mailah Siap Bawa Perubahan
Rabu, 29 Juli 2020 | 07:30 WIB
Nyai Siti Mailah, Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur yang baru terpilih dalam Konferensi Cabang (Konfercab) VII di aula kantor PCNU, Jalan R Abd Aziz No. 95 Jungcangcang, Ahad (27/7). (Foto: NU Online/Sulaiman)
Pamekasan, NU Online
Nyai Siti Mailah, baru saja menerima amanah sebagai nahkoda Fatayat NU Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Dalam Konferensi Cabang (Konfercab) VII di aula kantor PCNU, Jalan R Abd Aziz No. 95 Jungcangcang, Ahad (27/7), ia terpilih secara aklamasi.
“Ini amanah, dan saya wajib menjalankan amanah itu dengan baik. Tentu, Fatayat NU harus berubah lebih baik, dan lebih maju kedepannya, ” kata Nyai Siti Mailah saat dijumpai di kantor Fatayat NU Pamekasan, Rabu (29/7).
Ia menyatakan siap membangun Fatayat NU di kota Gerbang Salam ini lebih baik lagi. Ada sekitar 7.000 lebih yang tercover dalam 10 Pimpinan Anak Cabang (PAC) memiliki potensi berbeda-beda yang bisa dimanfaatkan untuk menggapai misi kemandirian organisasi menuju kemaslahatan umat.
"Tidak nyangka saja akan terpilih secara aklamasi. Insyaallah ke depan akan berusaha membawa perubahan bagi Fatayat NU lebih baik. Fatayat NU Pamekasan memiliki ribuan anggota yang siap membawa perubahan nyata di organisasi ini," tambah Nyai Siti Mailah.
Meskipun hal tersebut disadari tidak mudah, namun ia bertekad dan mengaku yakin bakal mewujudkan penampilan organisasi yang dipimpinnya bisa lebih maju. Untuk itu, sinergitas antara kader yang di bawah dengan pengurus di tingkat ranting, anak cabang maupun cabang harus dibangun dengan baik. Karena ini, bagi Nyai Mailah, adalah modal penting untuk berjalannya roda organisasi.
"Tentu, semua yang kita niatkan baik untuk membawa perubahan tidak bakal terwujud, sebelum semuanya satu tujuan atau bersinergi dengan baik," tambahnya.
Perempuan asal Kecamatan Proppo itu mengaku akan merancang program-program yang relevan dan fleksibel dalam upaya tetap meneguhkan paham Ahlussunnah wal Jama’ah.
"Program yang sekiranya menambah kokohnya paham Ahlussunnah wal Jamaah. Apalagi Fatayat NU ini adalah organisasi kaum perempuan, yang menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya," jelas Nyai Mailah.
Pimpinan baru ini memiliki waktu 2x15 hari guna merampungkan kepengurusan yang akan membantunya dalam satu periode ke depan. Iapun berjanji akan secepatnya merampungkan kepengurusan agar program kerja segera dibuat.
“Ada beberapa hal yang akan dimasukkan dalam program prioritas, selain tentang penguatan organisasi dan ke-NU-an, nanti diharapkan juga ada program yang sekiranya mengarah pada produktifitas kader setelah pandemi Covid-19," tukasnya.
Reporter: Sulaiman
Redaktur: Aryudi AR