Jakarta, NU Online

Kebakaran sebuah bangunan pada Sabtu (13/6) lalu di Jalan Panjernihan Dalam RT 13/RW 007 Kelurahan Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat telah mengakibatkan 15 kepala keluarga kehilangan tempat tinggalnya. Butuh waktu lama lagi agar rumah warga di kawasan padat penduduk tersebut dapat kembali ditempati oleh pemiliknya. 

Selain kehilangan tempat tinggal, warga juga kehilangan harta bendanya. Kini, mereka harus memulai dari nol agar bisa kembali hidup normal. Pakaian dan seluruh kebutuhan rumah tangga warga Benhil habis dilalap si jago merah.

Sebagai bentuk kepedulian Nahdlatul Ulama kepada warga DKI Jakarta, NU Peduli DKI Jakarta ikut serta menyumbangkan pakaian layak pakai, sembako dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Hal itu dilakukan setidaknya supaya membantu meringankan beban yang diterima warga terdampak kebakaran di DKI Jakarta. 

Menurut Koordinator NU Peduli DKI Jakarta yang juga Pengurus NU Care-LAZISNU M Wahib Emha, penyaluran bantuan sudah dilakukan NU Peduli sejak Ahad (15/6) lalu. Para relawan berjibak membagikan Sembako, pakaian layak pakai dan kebutuha rumah tangga lainnya.

 

Menurutnya, NU Peduli DKI Jakarta akan berusaha agar bisa terus memberikan bantuan kepada warga korban kebakaran tersebut jika kondisinya semakin memprihatinkan.  

“Itu kebakaran lokal, kami ikut serta membantu agar bisa meringankan beban derita yang diterima warga DKI,” katanya kepada NU Online, Kamis (18/6). 

Sebelumnya, peristiwa kebakaran bangunan di Benhil Jakarta Pusat membuat panik penduduk setempat. Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat menerima laporan pada pukul 09.35 WIB. Setelah itu pukul 09.42 WIB petugas sampai di lokasi. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun NU Online, listrik Sempat Padam Pada pukul 10.11 WIB lokasi kebakaran sudah dilokalisasi. Petugas pemadam kebakaran terus memadamkan api supaya tidak merembet ke wilayah lain. Terlebih, lokasi kebakaran dekat dengan perlintasan kereta. 

Akhirnya proses pendinginan dilakukan pada pukul 10.38 WIB dan selesai pada pukul 11.06.

Pewarta: Abdul Rahman Ahdori

Editor: Fathoni Ahmad