Daerah

NU Rimbo Mulyo Tebo Jambi Isi Tahun Baru Islam dengan Santuni Yatim 

Selasa, 17 September 2019 | 04:30 WIB

NU Rimbo Mulyo Tebo Jambi Isi Tahun Baru Islam dengan Santuni Yatim 

Santunan anak Yatim, NU Tebo, Jambi

Tebo, NU Online
Pengajian rutinan Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Rimbo Mulyo Kecamatan Rimbo Mulyo Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi Ahad (15/9) kemarin sedikit berbeda. Pengajian yang bertempat d Jalan 17 Rimbo Mulyo ini, selain diisi pengajian rutinan dengan taushiyah, juga dilaksanakan dengan pemberian santunan kepada 24 anak yatim.
 
Menurut Ketua PRNU Rimbo Mulyo Ustadz Agus Jasmanto, pengajian rutin NU merupakan ajang konsolidasi dan berbagi informasi dari pengurus NU beserta banom dengan anggota NU di wilayah setempat.  
 
"Karena berbarengan bulan Muharram, rutinan setiap selapan sekali ini diisi acara santunan berupa uang tunai dan bingkisan untuk anak yatim. "NU sebagai organisasai keagamaan dan kemasyarakatan harus memberi kontribusi kepada masyarakat luas,” tandasnya.
 
Jasmanto menjelaskan, PRNU saat ini sedang mempunyai program jangka panjang yaitu pangadaan mobil ambulan NU. Hingga kini, pihaknya terus menggalang dana dari Kotak Infaq (Koin) NU. "Koin NU dari NU dan untuk NU," tambahnya.
 
Ditambahkan, mobil ambulan ini nantinya bisa digunakan untuk seluruh warga Rimbo Mulyo khususnya anggota NU. ”Semua anggota harus ikut menyukseskan program-program pengurus agar nantinya NU akan bisa bermanfaat bagi anggota masyarakat dan bangsa,” imbuh Jasmanto di hadapan pengurus dan anggota Badan Otonom NU yang hadir.
 
Dijelaskan, mobil ambulan di samping untuk memenuhi kebutuhan nahdliyin dan masyarakat, juga sebagai sarana dakwah bilhal," ucapnya.
 
Selain program pengadaan ambulan, PRNU Rimbo Mulyo juga melakkan berbagai gerakan pemberdayaan masyarakat, sehingga warga NU bisa mandiri dan kuat sebagaimana yang telah dilakukan nahdliyin di tempat lain.
 
"Warga NU harus diberdayakan, agar mandiri dan kuat ekonominya," tandasnya.

Rais Syuriyah MWCNU Rimbo Bujang KH Nashihun Alhafidz menerangkan bahwa Muharram adalah lebarannya anak-anak yatim. “Jadi mari kegiatan seperti ini sebisanya dilaksanakan setiap tahun oleh NU ranting,” katanya.
 
KH Nashihun juga memberi semangat kepada para ibu yang menjadi single parent supaya selalu semangat merawat anak-anaknya. Meski tidak punya bapak, Anak-anak harus tetap ngaji dan sekolah, termasuk ibu-ibu harus selalu kuat dalam membesarkan anak-anak.
 
“Insyaallah anak-anak yatim akan mempunyai mental yang teguh dibanding dengan anak-anak lain. Karena anak yatim akan terbiasa mandiri dalam menjalani hidupnya," pungkasya.
 
Kontributor: Inayah
Editor: Abdul Muiz