Daerah

Pagar Nusa Hadir di Pesantren Darun Najah

Ahad, 25 Maret 2012 | 00:29 WIB

Semarang, NU Online
Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPS NU) Pagar Nusa  Kota Semarang membuka unit latihan di Pondok Pesantren Darun Najah Jl. Stasiun Jrakah Semarang. <>

Atas permintaan pengasuh pesantren, KH Ahmad Izzuddin, seluruh 200 santri putra maupun putri diwajibkan mengikuti latihan pencak silat Pagar Nusa setiap malam Kamis dua minggu sekali usai jamaah sholat Isya. Latihan diadakan di halaman  kantor Kelurahan Jrakah.

Dalam latihan perdana belum lama ini, para pengurus Pimpinan Cabang IPS NU Pagar Nusa Kota Semarang hadir memberi orientasi lalu langsung latihan praktek di lapangan. 

Dipimpin langsung ketua PC IPS NU Pagar Nusa Kota Semarang Hendro Syufaat, para santri antusias berlatih. Para pengurus Pagar Nusa yang menjadi asisten pelatih, juga semangat mendampingi para santri yang seluruhnya adalah mahasiswa paket beasiswa IAIN Walisongo Semarang. 

Saking semangatnya, sang pengasuh, Kyai Ahmad Izzuddin ikut mengawasi para santrinya berlatih. Dia bahkan ikut meneruskan suara instruksi pelatih di barisan belakang antara barisan santri putra dan putri. 

Di  latihan pertama itu, pelatih memperkenalkan langkah kuda-kuda pencak silat yang disebut Delapan Gerak Dasar Pagar Nusa. Meski seluruh santri antusias dan konsentrasi, banyak diantara merka yang salah mengikuti aba-aba pelatih. 

Terdengar tawa terbahak-bahak jika ada santri yang salah melangkah sehingga terjadi saling berhadapan atau ungkur-ungkuran, yang semestinya satu arah. Maklum, baru pertama. 

Diselingi ledekan, tawa itu makin keras kala terjadi santri putra yang masuk ke barisan santri putri gara-gara salah melangkahkan kaki. Padahal instruksi yang diberikan pelatih menunjuk ke arah sebaliknya. 


Setiap Pondok dan Madrasah Diharap ada Pagar Nusa
Ketua PC IPS NU Pagar Nusa Kota Semarang Hendro Syufaat mengatakan, pihaknya akan terus mendorong setiap pondok pesantren di Kota Semarang memberi waktu para santrinya untuk berlatih pencak silat. Dan untuk itu, pihaknya siap memfasilitasi berupa pengiriman pelatih. 

Menurutnya, sampai saat ini masih sedikit pondok pesantren yang ada latihan pencak silatnya. Yang ada itu karena kyainya adalah pendekar pencak silat. Karena itu pihaknya berupaya mendekati para kyai agar NU tidak kehilangan kekayaan tradisinya berupa pencak silat Pagar Nusa. 

“Kami mendorong setiap pesantren memberi kesempatan para santrinya untuk berlatih pencak silat. Kami siap mengirim pelatih untuk datang sesuai jadwal yang ditentukan pondok,” ujarnya. 

Sekretaris PC IPS NU Pagar Nusa Kota Semarang Lukman Muhajir menambahkan, program pengurus tahun ini juga menggandeng PC Lembaga Pendidikan Maarif NU Kota Semarang untuk membuka latihan Pencak Silat Pagar Nusa di setiap sekolah atau madrasah Maarif NU. 

Belum lama ini, kata Lukman, pihaknya telah bekerjasama dengan PC GP Ansor Kota Semarang untuk memberi pelatihan Pencak Silat bagi anggota Banser. Namun dia mengakui, pelaksanaannya belum maksimal sebab belum seluruh Pengurus PAC GP Ansor kecamatan berpartisipasi mengirim Banser dalam latihan umum yang digelar setiap Ahad pagi di halaman Masjid Agung Jawa Tengah dan di Gedung Serba Guna NU Kota Semarang. 

“Kami telah bekerjasama dengan PC GP Ansor untuk melatih para anggota Banser. Nantinya kami jalin kemitraan dengan LP Maarif untuk membuka unit latihan Pagar Nusa di setiap sekolah atau madrasah Maarif,” tuturnya. 



Redaktur      : Syaifullah Amin
Kontributor  : Muhammad Ichwan


Terkait