Rembang, NU Online
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lasem, Jawa Tengah KH Solahuddin Fatawi mengatakan, ruwahan dan istighotsah merupakan kegiatan rutin NU Lasem. Meski saat ini kita sedang menghadapi virus Corona, kegiatan tetap kita laksanakan meski secara online.
"Ruwahan masal dan istighotsah ini merupakan rutinitas tahunan kita. Namun di tengah pandemik Covid-19, kegiatan ini tetap kita laksanakan meski secara online. Selain itu, kegiatan ini tentu menjadi ikhtiar batin kita agar wabah Covid-19 segera berakhir," ujarnya, Ahad (19/4).
Dikatakan, di tengah menyebarnya Covid-19, NU Lasem tetap menggelar acara di samping merupakan program rutin tahunan juga untuk memohon kepada Allah SWT agar virus Corona segera sirna.
Ruwahan masal dan istighotsah online lanjutnya, dihadiri oleh 19 kiai sepuh Lasem. Hal itu mengandung makna filosofis covid-19. Selebihnya, para kiai-kiai Lasem turut serta melalui daring di masing-masing pesantren.
Gus Din, sapaan akrabnya juga menambahkan bahwa kegiatan tersebut nanti ada beberapa pernyataan sikap di tengah pandemik covid-19 yang akan disampaikan oleh Rais Syuriyah PCNU Lasem KH Roghib Mabrur.
"Dalam kegiatan ini juga ada beberapa pernyataan sikap yang di sampaikan Rais PCNU Lasem KH Roghib Mabrur. Pernyataan tersebut tentu berkaitan dengan peribadatan kita di tengah menyebarnya Covid-19," tambahnya.
Selain itu, Gus Din juga sangat berharap wabah Covid-19 segera berakhir. Tidak bisa dipungkiri, bahwa wabah Covid-19 sangat menghambat kegiatan maupun aktivitas sosial, ekonomi, dll.
“Dengan kegiatan ini, kami berharap wabah Covid-19 segera berakhir. Karena wabah ini sangat menghambat kegiatan dan aktivitas sosial serta ekonomi masyarakat," paparnya.
Selain kegiatan semacam ini lanjutnya, PCNU juga telah melakukan berbagai upaya pencegahan virus melalui penyemprotan disenfektan di berbagai mushala dan masjid di wilayah Lasem oleh LLAZISNU Cabang Lasem,” pungkasnya.
Turut serta juga dalam kegiatan tersebut, yaitu KH Abdul Ghofur Maimoen, KH Majid Kamil Maimoen, dan Bupati Rembang KH Abdul Hafidz secara daring.
Kontributor: Misbachul Munir
Editor: Abdul Muiz