Rembang, NU Online
Memperingati Hari Santri Nasional 22 Oktober 2017, Komunitas Obrolan Santri (OS) Rembang bekerjasama dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Rembang dan PCNU Lasem akan menggelar berbagai kegiatan.
Ketua Panitia Hamzah Iklil menyebutkan perayaan HSN tersebut merupakan bentuk dukungan dalam menyatukan dan mengingat kembali bahwa santri mempunyai peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, tepat 22 Oktober 1945 dimana KH Hasyim Asy’ari menyerukan resolusi jihad yang berhasil mengusir penjajah.
“Perayaan ini rencananya akan berlangsung selama dua hari, mulai Sabtu-Ahad, 21-22 Oktober berpusat di Alun-alun Kota Rembang. Kegiatan bertemakan Santri Rembang untuk Nusantara,” kata Hamzah, Ahad (15/10).
Adapun bentuk perayaan, Hamzah menyebut sebelum hari H akan diisi Dzikir Pesisir, Pembacaan Sholawat Nariyah, Parade 1001 Rebana, dan Diskusi Kebangsaan.
“Tepat di hari puncak acara akan dimeriahkan Apel Hari Santri, dan Kirab Bendera merah,” ujarnya.
Pria yang juga pengurus Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Kabupaten Rembang menuturkan momentum tersebut juga merepukan bentuk syiar dan dakwah, serta tempat berkumpul para kiai.
“Kami ingin sekali mendatangkan warga Rembang yang sudah berkiprah di tingkat nasional untuk memberikan motivasi kepada masyarakat Rembang, khususnya para santri,” tambah Hamzah.
Beberapa tokoh akan dihadirkan diantaranya KH Ahmad Mustofa Bisri, KHYahya Cholil Staquf, KH Abdul Ghofur Maimoen, KH M Arwani Tomafi, M Imdadun Rahmat, Puthut EA, Maryono. Selain itu juga diundang perwakilan banom NU, para kiai, santri, dan semua warga Rembang. (Onji/Kendi Setiawan)