Bandung, NU Online
Di Kalimantan Utara (Kaltara) sekolah atau madrasah milik Lembaga Pendidikan Ma’arif NU tidak seberkembang di daerah lain. Hanya ada dua madrasah milik NU, yaitu di Kabupaten Nunukan Selatan.
Menurut Ketua LP Ma’arif Provinsi Kaltara, Hasnah, di wilayah yang ditetapkan sebagai provinsi pada 2012 itu, belum memiliki Pengurus Cabang Ma’arif di tiap kabupaten. Hingga saat ini tengah diupayakan.
“Kondisi LP Ma’arif, di Kaltara sementara ini kan provinsi baru, kepengurusan di wilayah sebelumnya ke Kaltim,” katanya di sela Rakernas dan Rakornas LP Ma’arif NU di Kota Bandung, yang berakhir Kamis (28/2).
Meski demikian, katanya, di kabupaten Nunukan Selatan telah ada Madrasah Aliyah Ma’arif NU 01 dan MTs NU 01.
Hasnah adalah Kepala Madrasah Aliyah itu. Mulanya pada 2012, ketika awal berdiri, hanya memiliki 5 murid. Saat ini telah berjumlah 80 orang. Sementara MTs-nya, kata dia, saat ini memilliki 50 murid.
Menurut perempuan kelahiran Sengkang, Kabupaten Wajo, itu, perkembangan murid tidak begitu pesat karena letaknya di pelosok. Jarak ke kota kabupaten saja belasan km.
“Sewaktu diserahkan untuk mengelola madrasah itu, tidak ada sarana dan prasarana sama sekali. Hanya ruang kelas. Alhamdulillah perlahan dilengkapi. Sekarang ada komputer, printer. Dulunya ruangannya saja,” jelasnya.
Permasalahan lain, lanjutnya, tenaga pengajar di sekolah itu berpindah-pindah. Setelah menjadi PNS, akan meninggalkan LP Ma’arif. Hanya Hasnah guru satu-satunya guru PNS yang tidak pindah.
“Di Aliyah guru yayasan ada 6 orang. Guru yang tidak tetapnya, semuanya honorer, ada 4 orang,” pungkas perempuan yang sedang menempuh S2 di Makassar itu. (Abdullah Alawi)