Daerah

Penerima Hadiah Harlah NU di Semarang Harap Perhatian Jamiyah

Senin, 25 Maret 2019 | 04:30 WIB

Penerima Hadiah Harlah NU di Semarang Harap Perhatian Jamiyah

Penerima hadiah umrah di atas panggung Harlah ke-96 NU di Kota Semarang.

Semarang, NU Online
Jalan sehat sebagai puncak kegiatan hari lahir (Harlah) ke-96 Nahdlatul Ulama yang diadakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang, Jawa Tengah, Ahad (24/3) berlangsung meriah. Puluhan ribu warga setempat mengikutinya dengan penuh semangat.

Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat warga yang berjalan dengan iringan marching band, dan mars Ya Ahlal Wathan diserukan sepanjang perjalanan. 

Setelah jalan sehat, depan gerbang Balai Kota Semarang dipenuhi massa yang menantikan pembacaan nama yang beruntung mendapatkan hadiah seperti motor, sepeda gunung, serta yang ditunggu empat paket umrah. 

Bahagia tidak terkira saat nama Nur Laela disebut sebagai penerima paket umrah dari Wali Kota Semarang. Warga jalan Petek, Kampung Banjar 628 RT 2 RW 8 Dadapsari Semarang Utara tersebut tidak mampu menyembunyikan rasa syukur, tangis haru, dan senyum yang merekah menghiasi wajahnya. 

Saat itu, Nur Laela tidak mengerti ketika Wali Kota Semarang menawarkan uang saku. Sebab sejak kecil, dirinya mengalami masalah dengan pendengarannya. Perempuan yang pernah bekerja sebagai buruh pabrik di bagian administrasi tersebut merupakan Nahdliyin dari keluarga yang taat. 

Dia memiliki keinginan umrah saat mengantarkan sang ibu menunaikan ibadah haji 2010 lalu. "Keluarga kami NU semua. Ibu Nur Laela hajinya juga dengan jamaah NU," ujar saudaranya.

Tak kalah hebohnya, Fitra Amalia, warga Jalan Taman Irian no.10 RT.08 RW.03 Kelurahan Karang Tempel Kecamatan Semarang Timur. Dirinya mengaku terharu atas hadiah yang didapatkan, "Alhamdulillah senang mas dan terharu, apalagi orang tua saya mas," ungkapnya.

Perihal kegiatan Harlah ke-96 NU, dirinya mengaku mendapatkan informasi dan kupon dari teman pesantrennya, santri Al-Itqon, Bugen. "Dapat kabar dari pondok pesantren saya dulu mas. Kuponnya juga dari teman pondok," terangnya.

Gadis 18 tahun yang baru lulus dari MA Al Wathaniyyah Bugen Pedurungan ini bersyukur dan berdoa agar NU tetap jaya untuk membantu masyarakat. "Semoga NU tetap jaya, banyak membantu di lingkungan masyarakat," harapnya, 

Dirinya juga berharap perhatian kepada Nahdliyin yang kekurangan terus dilakukan. “Karena saya tahu warung di sebelah warung ibu kemarin juga dapat bantuan dari pengajian NU berupa gerobak mi," ujarnya.

Jiwa santri Fitra Amalia mengerti kebutuhan organisasi dalam membina masyarakat. Karenanya ia berharap kader NU terus berjuang di masyarakat. "Semoga NU sering mengirimkan penceramah di setiap kegiatan pengajian di wilayah kelurahan kami. Juga membuat TPQ gratis di lingkungan kami," pungkasnya penuh harap. (Rifqi Hidayat/Ibnu Nawawi)


Terkait