Daerah

Pergunu Kota Depok Sosialisasikan Mabadi Khaira Ummah

Sabtu, 18 Mei 2019 | 03:15 WIB

Pergunu Kota Depok Sosialisasikan Mabadi Khaira Ummah

Sosialisasi Mabadi Khaira Ummah Pergunu Depok

Kota Depok, NU Online
Departemen Pendidikan dan Dakwah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Kota Depok melakukan kegiatan sosialisasi Mabadi Khaira Ummah di Pondok Pesantren Al-Awwabin Depok, Jawa Barat, Jumat (17/5) malam.
 
Mabadi Khaira Ummah atau Prinsip Umat Terbaik adalah konsep yang dirumuskan oleh para pendiri Nahdlatul Ulama saat Muktamar NU tahun 1939. Mabadi Khaira Ummah kemudian disempurnakan pada Muktamar tahun 1992 di Lampung.

Mabadi Khaira Ummah diharapkan menjadi identitas, karakter dan jati diri warga Nahdlatul Ulama. Mabadi Khaira Ummah terdiri dari asshidqu (kejujuran), al amanah wal wafa' bil Ahdi (setia dan tepat janji), atta'awun (kerja sama), al istiqomah (konsisten), dan al adalah (bersikap adil).

Menurut Darul Qutni, anggota Departemen Pendidikan dan Dakwah Pergunu Depok, konsep ini merupakan amanat muktamar dan harus terus menerus disosialisasikan agar terbentuk lingkungan sosial yang sesuai dengan Mabadi Khaira Ummah.

"Islam memerintahkan kita bersama orang-orang yang benar dan jujur" katanya. Artinya, kita diperintah untuk menciptakan lingkungan yang baik. Sebab dalam lingkungan yang baik, orang yang tidak baik akan menjadi baik. Sebaliknya dalam lingkungan yang tidak baik, orang baik bisa menjadi tidak baik.

Bahkan, tambahnya, kata 'Nahdlah' sendiri diambil para pendiri NU dari bait kitab Al Hikam karya Syekh Ibnu Athoillah Assakandariy yang mengutamakan pentingnya lingkungan yang membangkitkan kita menuju Allah Taala. Bukan malah menjauhkan diri kita dari Allah Taala.

Sementara itu, Ketua PC Pergunu Kota Depok mendukung penuh kegiatan sosialisasi Mabadi Khaira Ummah sebagai program pendidikan dan dakwah Pergunu.

Hadir dalam kegiatan tersebut, para pengurus MWCNU Kecamatan Pancoran Mas di antaranya KH Fatchurrochman (Mustasyar), Ust Djulham Muslihun (Katib Syuriyah), Ust Nurdiansyah (Sekretaris Tanfidziyah), Ust Lukman Margianto. (Red: Kendi Setiawan)


Terkait